Network
MATA BANDUNG - Mahkamah Konstitusi (MK) memilih untuk tidak memajang karangan bunga yang dikirimkan ke MK menjelang pembacaan putusan perkara Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU) Pilpres 2024. Keputusan ini diambil untuk menjaga suasana di luar persidangan tetap kondusif dan memastikan independensi serta netralitas hakim konstitusi.
Kepala Biro Hukum dan Administrasi Kepaniteraan MK, Fajar Laksono, menyampaikan hal ini di Gedung I MK RI, Jakarta, Jumat. Meskipun belasan karangan bunga tiba di MK dengan nuansa mendukung salah satu pihak dalam sengketa pilpres, MK memilih untuk tidak memajangnya.
“Kita terima kasih kepada pihak yang berkirim karangan bunga kepada kita. Itu bentuk apresiasi kepada MK. Tapi, untuk menjaga independensi hakim konstitusi, menjaga netralitas ini, suasana persidangan, termasuk luar persidangan, maka itu tidak kita pajang, tapi kita simpan,” kata Fajar.
Baca Juga: MK Sedang Mengkaji 14 Berkas Amicus Curiae dalam Kasus PHPU Pilpres
Meskipun tidak dipajang, MK tetap menganggap karangan bunga tersebut sebagai sebuah apresiasi. “Supaya ini enggak mengganggu independensi, gitu ya, jadi tetap kita terima, kita terima kasih, kita apresiasi, tapi kita tempatkan di sana, kita simpan dulu,” tambahnya.
Karangan bunga yang mayoritas mendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka ini ditempatkan di area kantin Gedung II dan III MK RI. Namun, MK memilih untuk menyimpan karangan tersebut agar tidak terlalu mencolok.
Fajar menjelaskan bahwa karangan bunga tersebut mulai berdatangan sejak Kamis malam hingga Jumat pagi, namun tidak diketahui pengirimnya. Meskipun demikian, MK menganggap bahwa suasana di sekitar gedung MK tetap kondusif dan tidak ada yang memihak.
