Network
MATA BANDUNG - Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memasukkan jaringan Al Qaeda sebagai kelompok teroris terkemuka pengganti kelompok Islamic State of Iraq Syria (ISIS).
Al Qaeda juga dianggap sebagai kelompok teroris berbahaya yang mengancam keamanan internasional.
Beberapa negara anggota PBB melalui badan intelejen mereka mengungkapkan jika anggota jaringan Al Qaeda mengalami lonjakan.
Baca Juga: Cocok di tonton bersama keluarga berikut sinopsis film 2037 yang sukses menguras air mata
Hal tersebut berkaitan dengan keberhasilan kelompok Taliban dalam mengambil alih Afghanistan setelah sekian lama diduduki oleh pasukan AS.
"Konteks internasional menguntungkan Al Qaeda, yang bermaksud untuk diakui lagi sebagai pemimpin jihad global," tulis laporan PBB seperti dikutip dari laman Pikiran-Rakyat.
Laporan tersebut juga mengungkap bagaimana propaganda Al Qaeda kini dikembangkan lebih baik untuk bersaing dengan ISIS sebagai aktor kunci dalam menginspirasi lingkungan ancaman internasional.
Baca Juga: Tabrakan beruntun belasan kendaraan dan grobak pedagang di jalan Pasir Koja Kota Bandung
Pada akhirnya kini Al Qaeda dinilai bisa menjadi sumber ancaman terarah yang lebih besar dari ISIS.
Dalam laporan itu juga disebutkan bahwa ISIS telah mengalami pergantian kepemimpinan yang cepat sejak Oktober 2019, dengan dampak yang belum diketahui pada kegiatan operasionalnya.
Para ahli percaya bahwa ancaman dari kedua kelompok tersebut tetap tinggi, terutama di zona konflik di Afrika, Asia Tengah dan Selatan serta Levant, yang paling rentan.
Baca Juga: Memang bisa Kuliah Sambil Kerja? Ini tipsnya.
Mantan wakil dan pemimpin Al-Qaeda, Ayman Al-Zawahiti saat ini diketahui masih hidup dan masih bisa berkomunikasi dengan bebas. Namun, kelompok itu awalnya tidak dilihat sebagai ancaman global secara langsung.
"Al Qaeda tidak dipandang sebagai ancaman internasional langsung dari tempat persembunyiannya di Afghanistan, karena tidak memiliki kemampuan operasional eksternal dan saat ini tidak ingin menyebabkan kesulitan atau rasa malu internasional," tulis laporan PBB.
Para ahli PBB mengatakan bahwa, ISIS tetap menjadi ancaman yang tangguh dan gigih karena strukturnya yang terdesentralisasi dan kemampuannya untuk mengatur serangan yang kompleks.
Baca Juga: Tips Mirror Selfie Menarik agar Tak Terlihat Membosankan
Dikutip dari Middle East Monitor, kelompok ekstremis masih mempertahankan dua struktur organisasi yang berbeda di Irak dan Suriah, di samping jaringan regional di Turki, Afghanistan, Somalia, Cekungan Danau Chad Afrika, Libya, Yaman, dan Semenanjung Sinai Mesir, sehingga dapat mempertahankan kemampuan global kelompok dan reputasi mereka.***
