Palestina Mengecam Langkah AS yang Menghambat Keanggotaan di PBB

- 19 April 2024, 12:17 WIB
 Seorang wanita di tengah kerumunan massa mengibarkan bendera Palestina. Ratusan ribu warga Inggris turun ke jalan dalam unjuk rasa di London Inggris itu pada Sabtu (11/11/2023) dan menyerukan gencatan senjata segera dilakukan di Jalur Gaza. ANTARA/Xinhua/Li Ying.
Seorang wanita di tengah kerumunan massa mengibarkan bendera Palestina. Ratusan ribu warga Inggris turun ke jalan dalam unjuk rasa di London Inggris itu pada Sabtu (11/11/2023) dan menyerukan gencatan senjata segera dilakukan di Jalur Gaza. ANTARA/Xinhua/Li Ying. /Dok. ANTARA/Xinhua/Li Ying./

 

 

MATA BANDUNG - Palestina mengecam langkah Amerika Serikat (AS) yang menghambat keanggotaan di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Keputusan Amerika Serikat yang memveto rancangan resolusi Dewan Keamanan PBB pada Kamis (18/4) yang menuntut keanggotaan penuh Palestina dikecam keras oleh Palestina.


Kepresidenan Palestina menyatakan bahwa tindakan tersebut tidak adil, tidak etis, dan tidak dapat dibenarkan, serta menantang keinginan komunitas internasional, dalam sebuah pernyataan yang dirilis Anadolu pada Jumat.

Pernyataan tersebut menekankan bahwa kebijakan Amerika yang agresif terhadap Palestina, rakyatnya, dan hak-hak sah mereka adalah pelanggaran hukum internasional yang jelas.

Selain itu, laporan tersebut menyatakan bahwa veto AS mendorong perang genosida Israel yang berlanjut terhadap penduduk Palestina di Gaza dan Tepi Barat, termasuk Yerusalem yang tengah diduduki.

Baca Juga: Negara Palestina Tinggal Selangkah Lagi Jadi Anggota PBB, Insha Allah!

Kepresidenan Palestina juga menekankan bahwa veto tersebut menunjukkan ketidaksesuaian dalam kebijakan AS yang mengklaim mendukung solusi dua negara untuk konflik Israel-Palestina, tetapi menggunakannya berulang kali untuk mencegah komunitas internasional menerapkan solusi tersebut.

Di New York, 15 anggota Dewan Keamanan PBB berkumpul untuk memilih rancangan resolusi Aljazair yang mendorong Palestina menjadi anggota PBB.

Meskipun Palestina mendapatkan 12 suara mendukung dan dua abstain, termasuk Inggris dan Swiss, keanggotaan tidak dapat dicapai. Sebuah resolusi dewan memerlukan setidaknya sembilan suara setuju, dan tidak ada veto dari anggota tetap, AS, Inggris, Perancis, Rusia, atau China.

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x