Palestina Mengecam Langkah AS yang Menghambat Keanggotaan di PBB

- 19 April 2024, 12:17 WIB
 Seorang wanita di tengah kerumunan massa mengibarkan bendera Palestina. Ratusan ribu warga Inggris turun ke jalan dalam unjuk rasa di London Inggris itu pada Sabtu (11/11/2023) dan menyerukan gencatan senjata segera dilakukan di Jalur Gaza. ANTARA/Xinhua/Li Ying.
Seorang wanita di tengah kerumunan massa mengibarkan bendera Palestina. Ratusan ribu warga Inggris turun ke jalan dalam unjuk rasa di London Inggris itu pada Sabtu (11/11/2023) dan menyerukan gencatan senjata segera dilakukan di Jalur Gaza. ANTARA/Xinhua/Li Ying. /Dok. ANTARA/Xinhua/Li Ying./

Setelah serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober, yang menewaskan hampir 34.000 warga Palestina, Palestina meminta menjadi anggota penuh PBB.

Baca Juga: Penjajah Israel Waspadai Ancaman, Gelar Latihan Serangan Jarak Jauh di Tengah Ketegangan dengan Iran

Sebelum pemungutan suara, Amar Bendjama, utusan Aljazair untuk PBB, mengatakan bahwa sudah waktunya bagi Palestina untuk mengambil tempat yang selayaknya di antara komunitas bangsa-bangsa dan mencari keanggotaan PBB. Dia mengatakan bahwa ini adalah cara utama bagi Palestina untuk menentukan nasib sendiri.

Pada tahun 2012, Palestina ditetapkan sebagai negara pengamat Majelis Umum PBB. Negara-negara diterima sebagai anggota PBB melalui keputusan Majelis Umum atas rekomendasi Dewan Keamanan, sesuai dengan Piagam PBB. Di sisi lain, mereka diizinkan untuk berpartisipasi dalam perdebatan dan organisasi PBB tetapi tanpa pemungutan suara.***

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: Anadolu


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah