PLO, Yasser Arafat dan Sejarah yang Melegenda

- 30 Oktober 2023, 21:47 WIB
Yasser Arafat.
Yasser Arafat. /

 

MATA BANDUNG - Salah-satu organisasi terpenting dan legendaris dari Bangsa Palestina adalah Organisasi Pembebasan Palestina (Palestine Liberation Organization) yang didirikan pada 1964 dan telah menjadi perwujudan gerakan nasional Palestina. Ini adalah front nasional yang luas, atau organisasi payung, yang terdiri dari berbagai organisasi gerakan perlawanan, partai politik, organisasi kerakyatan, dan tokoh serta tokoh independen dari semua sektor kehidupan.

KTT Arab pada 1974 mengakui PLO sebagai “satu-satunya wakil rakyat Palestina yang sah” dan sejak itu PLO telah mewakili Palestina di Perserikatan Bangsa-Bangsa, Gerakan Negara-negara Non-Blok (GNB), Organisasi Konferensi Islam. (OKI), dan di banyak forum lainnya.

Selain tujuan nasional dan politiknya yang luas, seperti ditulis di palestineun.org, PLO telah menangani banyak tugas yang berkaitan dengan kehidupan rakyat Palestina di komunitas utama mereka dan di seluruh dunia melalui pembentukan beberapa lembaga di bidang kesehatan, pendidikan dan layanan sosial. Dengan demikian, PLO lebih dari sekedar gerakan pembebasan nasional yang berupaya mencapai tujuan nasional rakyat Palestina, termasuk kemerdekaan Negara Palestina dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya.

Baca Juga: Mengenal Gerakan Fatah, Partai Politik di Palestina dari Awal Dibentuk Hingga Struktur Organisasi

Bela Palestina dan Al Aqsa
Bela Palestina dan Al Aqsa
Sementara itu, dalam jurnal MIQOT Vol. XXXIX No. 2 Juli-Desember 2015 berjudul “Palestina Dan Israel: Sejarah, Konflik Dan Masa Depan, tulisan Misri A. Muchsin, menyatakan bahwa PLO ini muncul pertama atas prakarsa Presiden Liga Arab Jamal Abdul Naser, yang melihat banyak aktivitas rahasia dalam rang pembebasan Palestina.

Oleh karenanya pada 1959, dalam persidangan Liga Arab menyerukan adanya wadah bersatu perjuangan Palestina, dan menunjuk Ahmad Hilmi Abdul Baqi sebagai ketua PLO sekalaigus representasi pemerintahan rakyat Palestina. Hanya saja pada 1963 ia meninggal dunia, dan dengan prakarsa ‘Abd al-Naser terpilih pula Ahmad al-Syaqiri sebagai pengganti. Ia ditugaskan untuk mengorganisir masyarakat, memecahkan permasalahan dan mengaktifkan rakyat Palestina untuk perjuangan kesatuan negara bangsanya.

PLO dengan dukungan Mesir, berhasil eksis dan membentuk Majlis Nasional Palestina yang kemudian mengadakan konferensi pertamanya di kota al-Quds pada 28 Mei 1964 dengan dihadiri oleh 422 delegasi, representasi masyarakat Palestina, dengan pembinaan Raja Husein dari Yordania.

Pada konferensi ini PLO mendapatkan legal standing dengan Piagam Nasional Palestina, yang menegaskan bahwa perjuangan bersenjata untuk memerdekakan Palestina serta tidak mundur sejengkal pun dari tanahnya. Pada kesempatan itu juga dibentuk pasukan pembebasan Palestina dan upaya-upaya mobilisasi dan informasi ditingkatkan. Kenyataan itu pula yang meningkat perjuangan Palestina dan direspon serius oleh Israel, Inggris dan Prancis selaku sekutu utamanya. 

Baca Juga: Cikal Bakal Palestina Dijajah Zionis

Halaman:

Editor: Arief TE


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x