Hamas Palestina dan Israel Capai Kesepakatan Perpanjangan Jeda Kemanusiaan Hingga Hari ke-7.

- 30 November 2023, 18:31 WIB
Gaza Hancur Akibat Serangan Israel.
Gaza Hancur Akibat Serangan Israel. /Reuters / Mohammed Salem/

MATA BANDUNG - Kelompok bersenjata Hamas Palestina bersama militer Israel menyepakati perpanjangan jeda kemanusiaan hingga hari ketujuh. Kesepakatan ini diumumkan hanya beberapa menit sebelum perjanjian tersebut berakhir.

Pihak penjajah Israel mengatakan bahwa gencatan senjata di Jalur Gaza akan terus berlanjut mengingat upaya para mediator untuk proses pembebasan sandera, dan tunduk pada ketentuan perjanjian, pada Kamis (30/11/2023).

Adapun dalam pernyataan terpisah, Hamas mengatakan kesepakatan telah dicapai untuk memperpanjang gencatan senjata sementara, yang awalnya dimulai pada Jumat (24/11/2023) lalu. Gencatan senjata akan diperpanjang setidaknya selama 24 jam lagi.

Baca Juga: Pembebasan Tahanan Warga Palestina yang Disambut Bak Pahlawan di Tepi Barat dan Jalur Gaza setelah Dibebaskan

Nyaris dead-lock

Seorang pria Palestina menggendong seorang wanita tua sesaat setelah serangan udara negara zionis ke RS Al-Ahli DI Kota Gaza.
Seorang pria Palestina menggendong seorang wanita tua sesaat setelah serangan udara negara zionis ke RS Al-Ahli DI Kota Gaza. Abed Khaled/AP Photo
Qatar yang menjadi penengah antara kedua belah pihak, mengatakan perjanjian itu diperpanjang dengan ketentuan yang sama seperti sebelumnya, di mana Hamas membebaskan 10 sandera Israel setiap hari dengan imbalan 30 tahanan Palestina.

Melansir Aljazeera dan Reuters, prospek perpanjangan gencatan senjata sebelumnya masih dipertanyakan (nyaris dead lock) hingga 1 jam terakhir, setelah kedua belah pihak gagal menyepakati daftar baru warga Israel yang akan dibebaskan dari Gaza pada Kamis (30/11/2023).

Hamas mengatakan Israel menolak usulan daftar yang mencakup 7 orang sandera yang masih hidup dan sisa-sisa 3 orang sandera yang menurut kelompok itu sebelumnya telah tewas dalam serangan udara Israel.


Baca Juga: Spanyol Lawan Arus dari Uni Eropa, Himbau Komunitas Internasional untuk Akui Negara Palestina Berdaulat

Daftar tahanan

Israel kemudian mengatakan bahwa Hamas telah menyerahkan daftar yang lebih baik, sehingga membuka jalan bagi perpanjangan gencatan senjata.  Perundingan antara kedua belah pihak tampaknya semakin sengit karena sebagian besar perempuan dan anak-anak yang ditahan oleh Hamas telah dibebaskan.

Hamas mungkin mengupayakan pembebasan tahanan yang lebih besar sebagai imbalan atas pembebasan sandera dari penjara Israel.

Tekanan internasional untuk gencatan senjata jangka panjang di Gaza semakin meningkat setelah hampir 8 pekan sejak pemboman Israel dan serangan darat di Gaza.  Serangan Israel telah menewaskan sedikitnya 15.000 warga Palestina, membuat tiga perempat dari 2,3 juta penduduk Palestina mengungsi, dan memicu krisis kemanusiaan yang memprihatinkan.***

Editor: Arief TE

Sumber: Reuters Aljazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x