Epidemiolog UI, Larangan Mudik dan Pembukaan Tempat Wisata Aturan Yang kontradiktif!!!

9 Mei 2021, 23:30 WIB
Epidemiolog Pandu Riono. soal larangan mudik dmpat wisata yang diizinkan beroprasian te /Tangkapan Layar YouTube.com/Najwa Shihab

MATA BANDUNG - Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menilai apa yang dilakukan pemerintah dengan adanya aturan larangan mudik tidak efektif.

Apalagi sebut dia, sejumlah objek wisata di daerah dibuka. Padahal Pemerintah membuat aturan larangan mudik itu untuk mencegah adanya claster baru seperti yang terjadi di India.

"Karena pada sisi lain, objek wisata dan rekreasi di sejumlah daerah dibolehkan untuk beroperasi saat libur Hari Raya Idul Fitri," kata Pandu yang dikutip MataBandung.com dari Antara, Minggu, 9 Mei 2021.

Baca Juga: Ramai Diperbincangkan, Ini Penjelasan Ngabalin Soal Tenaga Kerja Asing Yang Datang Ke Indonesia

Sebutnya daripada adanya aturan larangan mudik, namun tempat wisata tetap beroprasi. Dirinya menyarankan pemerintah untuk tidak melarang mudik melainkan membatasi pemudik.

"Makanya jangan dilarang tapi dibatasi," katanya.

Pandu melihat aturan yang dibuat pemerintah saat ini terkesan kontradiktif dan memasaksakan, karena sebut dia masyarakat akan melakukan banyak cara agar bisa melakukan keduanya.

Oleh sebab itu, pemerintah perlu melakukan pembatasan dan edukasi kepada masyarakat.

"Yang perlu dilakukan adalah melakukan pembatasan dan edukasi kepada masyarakat," katanya.

Selain itu, pemerintah perlu memperketat penerapan protokol kesehatan (prokes) terhadap setiap kegiatan masyarakat, sehingga risiko penambahan jumlah kasus akan lebih rendah.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Mengingatkan Agar Tetap Disiplin Melaksanakan Protokol Kesehatan Dalam Beribadah

"Lebih baik dibatasi, diedukasi, masyarakat dikasih tahu bahayanya seperti apa. Kalau mau pergi, ya dibatasi dan protokol kesehatannya, benar-benar dijaga," kata Pandu.***

 

Editor: Mia Dasmawati

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler