Mencegah Klaster Baru, 4 Termometer Suhu Jenis Baru Dipasang di Mesjid Depok.

- 1 Mei 2021, 04:38 WIB
TERMOMETER untuk memeriksa gejala virus corona.*
TERMOMETER untuk memeriksa gejala virus corona.* /REUTERS/

Mata Bandung - Masa pandemi Covid -19 ini, termometer gun atau termometer handheld biasa dignnakan untuk pengecekan suhu tubuh.

Dengan cara mendekatkan alat tersebut ke bagian tubuh tertentu lalu menekan tombol on pada termometer dan tampilan suhu tubuh akan terlihat oleh operator yang menjalankan termometer tersebut.

Kekurangan termometer ini, sangat bergantung pada subyektifitas seorang operator juga rentan tertular tertular virus Covid -19 karena jarak yang dekat dengan orang yang diukur suhu tubuhnya.

Untuk mengatasi hal tersebut, kedua peneliti, yakni‎ Dr Tomy Abuzairi dari Program Studi Teknik Elektro dan Nur Imaniati Sumantri, M. Biotech dari Program Studi Teknik Biomedik, Fakultas Teknik Universitas Indonesia (FTUI).‎ mengembangkan desain termometer otomatis berbasis sensor suhu infrared yang tidak memerlukan operator, keduanya memberikan nama alat ini iThermowall (Infrared Thermometer On the Wall).

Baca Juga: Banyak Laporan Ijazah Ditahan, Disdik Mengadakan Pekan Pengambilan Ijazah.

Empat unit iTthermowall telah dipasang di Masjid Al Marjan Cipayung Depok, Jawa Barat, untuk Skrining jemaah dalam mencegah klaster tarawih. Dilengkapi dengan sensor jarak, sehingga jarak orang yang diukur suhunya sudah dekat, sensor suhu akan memulai mengukurnya. termometer itu juga dilengkapi dengan LED hijau dan merah untuk memberi tahu suhu tubuh dari orang didekat alat tersebut.

“iThermowall menggunakan sensor jarak untuk mendeteksi orang yang ada di depan termometer. Ketika jaraknya mencapai 5-10 cm, maka sensor akan mengkalkulasi suhu tubuh dan hasilnya ditampilkan di layar monitor. Termometer otomatis ini juga dirancang agar dapat di-charger ketika daya baterainya sudah habis,” ujar Tomi Abuzairi.

“Sejak mulai dipublikasikan secara open-source pada akhir Desember 2020, sudah banyak pihak yang mencoba membuat dan menduplikasikannya. Di antaranya, sebuah organinasi nirlaba di Oakland, USA yang berdikusi via email mengenai sensor suhu yang dipakai; siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dari provinsi Nusa Tenggara Barat yang mencoba membuat dan menghubungi kami terkait hasil perakitan," tambah Nur Imaniati Sumantri.

Baca Juga: Amien Rais Deklarasikan Partai Ummat, Ajak Anak Bangsa Berjuang Bersama

Halaman:

Editor: Ilhamdi T

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x