Network
MATA BANDUNG - Tim penyelamat Jepang menyisir rumah-rumah yang hancur dan jalan yang terkubur pada Senin dua hari setelah tanah longsor di Jepang mengoyak kota peristirahatan, waktu penyelamatan dan cuaca buruk untuk mencari lebih dari 100 orang yang diyakini hilang.
Sedikitnya tiga orang tewas di kota tepi laut Atami setelah hujan lebat pada akhir pekan memicu serangkaian tanah longsor di Jepang yang menyebabkan banjir lumpur dan batu mengoyak jalan-jalan di salah satu bagian kota itu. Di beberapa tempat, curah hujan lebih dari biasanya pada bulan Juli hanya dalam 24 jam.
Hujan deras dan tanah longsor di Jepang adalah pengingat bencana alam - termasuk gempa bumi, letusan gunung berapi dan tsunami - yang menghantui Jepang, di mana ibu kota Tokyo akan menjadi tuan rumah Olimpiade musim panas mulai bulan ini.
"Kami ingin menyelamatkan sebanyak mungkin korban ... yang terkubur di puing-puing sesegera mungkin," kata Perdana Menteri Yoshihide Suga kepada wartawan, seraya menambahkan bahwa polisi, petugas pemadam kebakaran, dan anggota militer memberikan segalanya untuk melakukannya.
Dilansir MATA BANDUNG dari Reuters Orang ketiga dipastikan tewas di kota tepi laut Atami 90 km (60 mil) barat daya Tokyo, di mana 113 orang diyakini hilang, kata juru bicara Hiroki Onuma.
Korban tewas itu adalah seorang wanita, kata kantor berita Kyodo.
Baca Juga: Ramalan Zodiak 5 Juli 2021 : Aquarius Tersenyumlah, Apapun Yang Kamu Lakukan Hari Ini Akan Berhasil
"Kami berhubungan dengan berbagai kelompok dan mendorong pencarian," kata Onuma.
