MATA BANDUNG - Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Republik Indonesia, Lolly Suhenty, menyarankan masyarakat untuk menonton film dokumenter "Dirty Vote" segera. Lolly mengatakan bahwa mereka menjadikan kritik dari film dokumenter yang disampaikan oleh para akademisi Zainal Arifin Mochtar, Bivitri Susanti, dan Feri Amsari sebagai bagian refleksi dan evaluasi.
"Kami bahkan, kayak tadi, misalnya, ada enggak yang belum tonton? Kita menyarankan untuk segera ditonton karena ini menjadi autokritik terhadap proses penyelenggaraan pemilu di kita (Indonesia)," kata Lolly di kawasan Gambir, Jakarta, Selasa.
"Tetapi dalam konteks kinerja Bawaslu, maka kami tentu saja siap mempertanggungjawabkan seluruh kinerja yang sudah dilakukan dalam konteks penanganan pelanggaran yang kemudian dibidik dalam film itu," ujarnya.
Sementara itu, dia menyatakan bahwa Bawaslu sedang menyelidiki kemungkinan adanya "black campaign" atau "kampanye hitam" dalam film dokumenter tersebut.
Baca Juga: Wakil Presiden Sebut Film Dirty Vote Bagian dari Dinamika Politik yang Perlu Direspon Baik
"Karena kan film-nya juga baru rilis ya. Jadi masih dalam kajian kami. Kami akan lihat karena juga sudah ada komentar-komentar atau protes yang disampaikan," tuturnya.
Namun demikian, dia menyatakan bahwa dia tidak mengetahui adanya laporan tentang dugaan kampanye hitam dalam film dokumenter "Dirty Vote".