Network
/photo/2024/02/14/3259851024.jpg)
MATA BANDUNG - Selama proses pencoblosan Pemilu 2024, Bawaslu Republik Indonesia menemukan masalah di beberapa tempat pemungutan suara (TPS) di Kota Bogor, Jawa Barat. Di Kota Bogor, hari Rabu, Lolly Suhenty, Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat dan Humas Bawaslu RI, menyatakan bahwa jumlah logistik surat suara di TPS 57 Katulampa dan TPS 05 Paledang tidak sesuai.
"Artinya dibungkusnya sekian, begitu dibuka surat suaranya tidak. Tidak sesuai mana yang tertera di kotak dengan isi surat suara yang ada di dalamnya," ungkap Lolly.
Persoalan kedua, Lolly mengatakan, Bawaslu RI juga menemukan bahwa pemberlakuan C Pemberitahuan dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) ternyata belum jelas. Padahal seharusnya rekap C Pemberitahuan seharusnya memudahkan KPPS.
Dia menyatakan bahwa jika nanti ada orang yang tidak tersampaikan C pemberitahuan-nya tapi dia datang. Maka tidak lari ke sana untuk mendapatkan C pemberitahuan karena dia tersedia di TPS.
Lolly kemudian menyatakan bahwa masalah ketiga adalah bahwa petugas KPPS telah memilih untuk tidak berada di TPS tempat mereka bertugas, semestinya waktu pemungutan suara sangat terbatas dan mereka harus fokus pada tugas mereka.
"Nah situasi-situasi seperti ini tentu membuat beban tersendiri buat teman-teman KPPS. Satu sisi mereka harus fokus, satu sisi mereka tetap harus menunaikan hak pilihnya. Jadi harus bergantian," kata Lolly.
Persoalan terakhir yang menjadi sorotan Bawaslu RI, kata Lolly, yakni pada pemilih membawa ponsel-nya ke dalam bilik suara. Lolly mengatakan, seharusnya petugas KPPS mengingatkan pemilih untuk tidak membawa ponsel-nya ke dalam bilik suara.
