Kajian Islam AKRONIM, PONDASI AHSANU AMALAA

10 Oktober 2022, 13:55 WIB
Ustadz Dadan, Pro AKRONIM /Dok Pribadi /

AKRONIM

( Alternatif Kajian Ruhiyah dengan Orientasi Nilai-nilai Islam sebagai Motivasi hidup dan beramal )

PONDASI AHSANU AMALAA : ARKAANU AD DIIN

Dalam Al Qur'an Surat Al Mulk Ayat ke 2 ( silakan buka sendiri mushaf dan baca dengan TARTIL ), disebutkan kalimat AHSANU 'AMALAA...

Apakah yang dimaksud AHSANU 'AMALAA ..???

Secara sederhana AHSANU 'AMALAA yaitu..
Alloh SWT menjadikan Hal ini sebagai Sebab dan Alasan atau dengan Nama lain sebagai Ujian yang karenanya Alloh SWT menciptakan MAut atau kematian dan kehidupan, inilah yang harus diLakukan sebagai pembuktian Apakah diri kita termasuk mu'min sejati Atau sekedar pengakuan diri yang belum tentu mendapat legalitas dari Alloh SWT...

AHSANU AMALAA adalah amal terbaik yang harus dilakukan selama hidup di dunia agar mendapatkan kebahagiaan dunia dan akhirat.

Baca Juga: Waspada Musim Hujan Kasus DBD Meningkat, Cegah dengan Cara Ini

Baca Juga: Lima Tips Sehat agar Terhindar dari Bahaya Kesehatan saat Bekerja di Depan Komputer

Agar amal-amal yang kita lakukan bernilai AHSANU 'AMALAA tentunya harus memiliki PONDASI atau Panduan Orientasi yang menjadi Nilai Dasar agar Amal yang dilakukan Sah dan berIntegritas di hadapan Alloh SWT.

Lalu apa yang menjadi PONDASI AHSANU 'AMALAA ...?

AHSANU dari akar katanya ada kaitan dengan Ihsan.

Jadi secara sederhana AHSANU 'AMALAA artinya amal orang - orang yang Ihsan.

Lalu apa makna Ihsan dan bagaimana cara mencapainya ..???

Ada sebuah hadits Rosuululloh Muhammad SAW, sebagai berikut :

عَنْ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ أَيْضًا قَالَ : بَيْنَمَا نَحْنُ جُلُوْسٌ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم ذَاتَ يَوْمٍ إِذْ طَلَعَ عَلَيْنَا رَجُلٌ شَدِيْدُ بَيَاضِ الثِّيَابِ شَدِيْدُ سَوَادِ الشَّعْرِ, لاَ يُرَى عَلَيْهِ أَثَرُ السَّفَرِ وَلاَ يَعْرِفُهُ مِنَّا أَحَدٌ, حَتَّى جَلَسَ إِلَى النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم, فأَسْنَدَ رُكْبَتَيْهِ إِلَى رُكْبَتَيْهِ, وَوَضَعَ كَفَّيْهِ عَلَى فَخِذَيْهِ, وَ قَالَ : يَا مُحَمَّدُ أَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِسْلاَمِ, فَقَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّم : اَلإِسْلاَمُ أَنْ تَشْهَدَ أَنْ لاَإِ لَهَ إِلاَّ اللهُ وَ أَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللهِ, وَتُقِيْمُ الصَّلاَةَ, وَتُؤْتِيَ الزَّكَاةَ, وَتَصُوْمَ رَمَضَانَ, وَتَحُجَّ الْبَيْتَ إِنِ اسْتَطَعْتَ إِلَيْهِ سَبِيْلاً. قَالَ : صَدَقْتُ. فَعَجِبْنَا لَهُ يَسْئَلُهُ وَيُصَدِّقُهُ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِيْمَانِ, قَالَ : أَنْ بِاللهِ, وَمَلاَئِكَتِهِ, وَكُتُبِهِ, وَرُسُلِهِ, وَالْيَوْمِ الآخِرِ, وَ تُؤْمِنَ بِالْقَدْرِ خَيْرِهِ وَ شَرِّهِ. قَالَ : صَدَقْتَ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ الإِحْسَانِ, قَالَ : أَنْ تَعْبُدَ اللهَ كَأَنَّكَ تَرَاهُ فَإِنْ لَمْ تَكُنْ تَرَاهُ فَإِنَّهُ يَرَاكَ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنِ السَّاعَةِ قَالَ : مَا الْمَسْؤُوْلُ عَنْهَا بِأَعْلَمَ مِنَ السَّائِلِ. قَالَ : فَأَخْبِرْنِيْ عَنْ أَمَارَاتِهَا, قَالَ : أَنْ تَلِدَ الأَمَةُ رَبَّتَهَا, وَأَنْ تَرَى الْحُفَاةَ الْعُرَاةَ الْعَالَةَ رِعَاءَ الشَّاءِ يَتَطَاوَلُوْنَ فِيْ الْبُنْيَانِ, ثم اَنْطَلَقَ, فَلَبِثْتُ مَلِيًّا, ثُمَّ قَالَ : يَا عُمَرُ, أَتَدْرِيْ مَنِ السَّائِل؟ قُلْتُ : اللهُ وَ رَسُوْلُهُ أَعْلَمُ. قَالَ : فَإِنَّهُ جِبْرِيْلُ أَتَاكُمْ يُعَلِّمُكُمْ دِيْنَكُمْ. رَوَاهُ مُسْلِمٌ

Umar bin Khoththob RA. berkata :
Suatu ketika, kami (para sahabat) duduk di dekat Rosuululoh SAW. Tiba-tiba muncul kepada kami seorang lelaki mengenakan pakaian yang sangat putih dan rambutnya amat hitam. Tak terlihat padanya tanda-tanda bekas perjalanan, dan tak ada seorang pun di antara kami yang mengenalnya. Ia segera duduk di hadapan Nabi, lalu lututnya disandarkan kepada lutut Nabi dan meletakkan kedua tangannya di atas kedua paha Nabi, kemudian ia berkata : “Hai, Muhammad! Beritahukan kepadaku tentang Islam.”

Rosuululloh SAW menjawab,”Islam adalah, engkau bersaksi tidak ada yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Alloh, dan sesungguhnya Muhammad adalah Rosul Alloh; menegakkan shalat; menunaikan zakat; berpuasa di bulan Ramadhan, dan engkau menunaikan haji ke Baitulloh, jika engkau telah mampu melakukannya,” lelaki itu berkata,”Engkau benar,” maka kami heran, ia yang bertanya ia pula yang membenarkannya.

Baca Juga: Bikin Bangga, Pemuda Indonesia Juara 1 MTQ Internasional Diundang Raja Maroko

Kemudian ia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang Iman”.
Nabi menjawab,”Iman adalah, engkau beriman kepada Alloh; malaikatNya; kitab-kitabNya; para RosulNya; hari Akhir, dan beriman kepada takdir Alloh yang baik dan yang buruk,” ia berkata, “Engkau benar.”

Dia bertanya lagi: “Beritahukan kepadaku tentang ihsan”.
Nabi SAW menjawab,”Hendaklah engkau beribadah kepada Allah seakan-akan engkau melihatNya. Kalaupun engkau tidak melihatNya, sesungguhnya Dia melihatmu.”

Lelaki itu berkata lagi : “Beritahukan kepadaku kapan terjadi Kiamat?”
Nabi menjawab,”Yang ditanya tidaklah lebih tahu daripada yang bertanya.”
Dia pun bertanya lagi : “Beritahukan kepadaku tentang tanda-tandanya!”
Nabi menjawab,”Jika seorang budak wanita telah melahirkan tuannya; jika engkau melihat orang yang bertelanjang kaki, tanpa memakai baju (miskin papa) serta pengembala kambing telah saling berlomba dalam mendirikan bangunan megah yang menjulang tinggi.”

Kemudian lelaki tersebut segera pergi. Aku pun terdiam, sehingga Nabi bertanya kepadaku : “Wahai, Umar! Tahukah engkau, siapa yang bertanya tadi?”
Aku menjawab,”Alloh dan RosulNya lebih mengetahui,” Beliau bersabda,”Dia adalah Jibril yang mengajarkan kalian tentang agama kalian.” 
[HR Muslim, no.8]

Baca Juga: Bikin Bangga, Pemuda Indonesia Juara 1 MTQ Internasional Diundang Raja Maroko

Didalam hadits diatas disebutkan ada 3 hal yang berkaitan dengan Diinul Islam atau agama Islam yang disebut dengan ARKAANU AD DIIN atau Rukun Beragama.

Disebut Rukun Beragama atau ARKAANU AD DIIN karena ketiganya merupakan kesatuan yang utuh yang tidak bisa diamalkan sendiri-sendiri tapi harus secara keseluruhan karena saling berkaitan dan saling menopang satu dengan yang lainnya.

ARKAANU AD DIIN tersebut adalah Rukun Iman, Rukun Islam dan Ihsan atau kita singkat agar lebih mudah diingat dengan TIGA I atau Tetapan Illahi sebagai tempat Gantungan Amal : Iman, Islam dan Ihsan.

Ihsan akan terwujud jika Rukun Iman dan Rukun Islam dilakukan dengan sebenar-benarnya dan sebaik-baiknya.

Jadi PONDASI AHSANU 'AMALAA adalah ARKAANU AD DIIN yaitu....

Baca Juga: Cara Mudah Mengecek Bayi yang Baru Lahir Tuli atau Tidak, Jangan Sampai Salah

Apa yang telah Rosuululloh Muhammad SAW KAtakan dan dibenarkan oleh Malaikat Jibril yaitu Apa atau perkara-perkara yang menjadi ANatomi Utama Atau Dasar Dari bangunan Islam sebagai suatu sistem kehidupan yang sempurna yaitu rukun Iman, rukun Islam dan Ihsan yang apabila ketiganya ditegakkan maka Nilai amal yang dilakukan adalah AHSANU 'AMALAA atau amal terbaik.

Wallohu A'laam..

Semoga bermanfaat .

"PROF.AKRONIM" Dadan Sundayana

Editor: Ipan Sopian

Tags

Terkini

Terpopuler