Enam Tanda Kamu Terkena Serangan Stroke, Kenali Gejalanya Di Sini

13 Oktober 2022, 09:00 WIB
Ilustrasi. Tanda-tanda terkena serangan stroke. /Mohamed Hasan/

MATA BANDUNG - Stroke menjadi penyebab kematian nomor satu di dunia setiap tahunnya. Ini enam tanda kamu terkena stroke.

Data menunjukkan 1 dari 4 orang mengalami stroke, padahal sesungguhnya stroke dapat dicegah. Ini tanda kalau kamu terkena gejala stroke. 

Menurut data BPJS Kesehatan tahun 2016 Stroke menghabiskan biaya pelayanan kesehatan sebesar Rp1,43 Triliun, tahun 2017 naik menjadi Rp2,18 Trilyun dan tahun 2018 mencapai Rp2,56 Triliun rupiah.

Baca Juga: Waspada Bahaya Konsumsi Gula Berlebih, Diabetes hingga Stroke

Penyakit Kardioserebrovaskular seperti stroke dan penyakit jantung koroner dapat dicegah dengan mengubah perilaku yang berisiko.

Perilaku yang berisiko seperti penggunaan tembakau, diet yang tidak sehat dan obesitas, kurang aktivitas fisik dan penggunaan alkohol. 

Berikut enam tanda kamu terkena serangan stroke, biasanya terjadi pada penderita. 

Baca Juga: 7 Penyakit yang Sering Muncul di Musim Hujan dan Cara Pencegahannya

1. Senyum tidak simetris, atau moncong ke satu sisi, tersedak, dan sulit menelan air minum secara tiba-tiba.

2. Gerak separuh anggota tubuh melemah tiba-tiba, biasanya tubuh bagian kanan.

3. Tiba-tiba tidak dapat berbicara, kata-katanya tidak dimengerti, dan bicara tidak nyambung.

4. Kebas atau baal, dan kesemutan separuh badan.

5. Rabun, pandangan satu mata kabur terjadi tiba-tiba.

6. Sakit kepala hebat yang muncul tiba-tiba dan tidak pernah dirasakan sebelumnya. Gangguan fungsi keseimbangan seperti terasa berputar dan gerakan sulit dikoordinasi.

Baca Juga: Daftar Buah dan Sayur Pencegah Kanker, Murah dan Mudah Ditemukan

Bila gejala tersebut muncul penderita harus segera dibawa ke rumah sakit. Jangan sampai melebihi periode emas 4,5 jam pasca terserang stroke.

Masyarakat juga diharapkan lebih berdaya dan produktif melalui kesiapsiagaan dan berperilaku hidup sehat.

Mempermudah akses pelayanan kesehatan yang lancar dan baik, serta keterlibatan semua pihak dalam pencegahan dan pengendalian faktor risiko penyakit kardioserebrovaskular sejak dini.

Editor: Mia Dasmawati

Sumber: Kemenkes

Tags

Terkini

Terpopuler