MATA BANDUNG - Musim hujan, waspadai penyakit Leptospirosis. Apa itu penyakit leptospirosis? Bagaimana dampak dan pencegahannya?
Penyakit Leptospirosis disebabkan oleh bakteri yang disebut Leptospira dan termasuk salah satu penyakit zoonosis, karena ditularkan melalui hewan atau binatang seperti tikus.
Di Indonesia hewan penular terutama adalah tikus melalui kotoran dan air kencingnya.
Baca Juga: Tiga Manfaat Minum Air Putih, Bisa Cegah Flu saat Musim Hujan
Pada musim hujan terutama saat terjadi banjir, maka tikus-tikus yang tinggal di got dan liang tanah akan ikut keluar menyelamatkan diri.
Seseorang yang memiliki luka, kemudian bermain terendam air banjir yang sudah tercampur dengan kotoran atau kencing tikus yang mengandung bakteri leptospira, maka orang tersebut potensi dapat terinfeksi dan akan jatuh menjadi sakit.
Selain melalui luka di kulit, bakteri penyebab penyakit Leptospirosis juga bisa menular melalui selaput lendir, mata, hidung, makanan serta minuman.
Baca Juga: Cegah Sakit, Ini Tips Menjaga Kesehatan di Musim Hujan Menurut Kemenkes
Terdapat delapan gejala penyakit Leptospirosis yaitu menggigil, batuk, diare, tidak nafsu makan, sakit kepala, demam tinggi, nyeri otot, dan iritasi mata.
Agar tidak terkena penyakit leptospirosis saat musim hujan seperti ini, cegah dengan beberapa langkah.
Cara pencegahan penyakit leptospirosis adalah dengan menjaga kebersihan lingkungan, menyimpan makanan dan minuman dengan baik agar terhindar dari tikus, serta cuci tangan dan kaki dengan sabun setelah beraktivitas.
Baca Juga: 7 Penyakit yang Sering Muncul di Musim Hujan dan Cara Pencegahannya
Selanjutnya pakailah sarung tangan saat membersihkan lingkungan, lalu bersihkan dengan desinfektan lokasi yang dicurigai bekas kencing tikus, terakhir basmi tikus di lingkungan penyebab Leptospirosis.***