Profil dan Perjuangan 5 Tokoh yang akan Mendapat Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2022

4 November 2022, 14:00 WIB
Profil dan Perjuangan 5 Tokoh yang akan Mendapat Gelar Pahlawan Nasional Tahun 2022. /

MATA BANDUNG - Negara akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh yang telah berjasa. Berikut profil dan perjuangan tokoh yang akan mendapat gelar pahlawan nasional di tahun 2022. 

Dalam memperingati Hari Pahlawan 10 November tahun 2022 ini, negara akan memberikan gelar pahlawan nasional kepada lima tokoh yang telah berjuang dan berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. 

Rencananya, gelar pahlawan nasional akan diberikan kepada lima tokoh pada 7 November 2022 di Istana Negara Jakarta.

Baca Juga: Berikut Peran Prof Mochtar Kusumaatmadja Hingga Menjadi Pengganti Nama Pasupati dan Diusulkan Menjadi Pahlawan 

Berikut profil dan perjuangan lima tokoh yang akan mendapat gelar pahlawan nasional tahun 2022

1. Dr. dr. H. R. Soeharto

Almarhum Dr. dr. H. R. Soeharto berasal dari Jawa Tengah. Ia dinilai telah berjuang bersama Presiden Soekarno dalam perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. 

Bahkan setelah kemerdekaan, almarhum DR. dr. H. R. Soeharto ikut serta dalam pembangunan sejumlah infrastruktur di Tanah Air.

Baca Juga: Pemda Provinsi Jawa Barat Usulkan Prof. Dr. Mochtar Kusumatmadja ditetapkan sebagai pahlawan nasional

Dr. dr. H. R. Soeharto turut serta dalam pembangunan Sarinah, pembangunan Monumen Nasional, Masjid Istiqlal dan pembangunan Rumah Sakit Jakarta serta salah seorang pendiri Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dan salah satu yang menyelamatkan Bendera Pusaka Merah Putih. 

2. KGPAA Paku Alam VIII

KGPAA Paku Alam VIII merupakan Raja Paku Alam dari tahun 1937-1989. Beberapa jasa yang telah diberikan almarhum KGPAA Paku Alam VIII antara lain bersama Sultan Hamengkubuwono IX dari Keraton Yogyakarta mengintegrasikan diri pada awal kemerdekaan Republik Indonesia sehingga Negara Kesatuan Republik Indonesia menjadi utuh hingga saat ini.

Sehari sesudah (kemerdekaan) beliau menyatakan bergabung ke Negara Kesatuan Republik Indonesia dan kemudian Yogyakarta menjadi ibu kota yang kedua dari Republik ketika terjadi agresi Belanda pada tahun 1946.

Baca Juga: Monumen Gasibu Bandung Akan Dijadikan Monumen Perjuangan Pahlawan Covid 19

3. dr. Raden Rubini Natawisastra

Raden Rubini Natawisastra berasal dari Kalimantan Barat. Almarhum dr. Raden Rubini Natawisastra telah menjalankan misi kemanusiaan sebagai dokter keliling pada saat kemerdekaan. 

Bahkan, almarhum bersama istrinya dijatuhi hukuman mati oleh Jepang karena perjuangannya yang gigih untuk kemerdekaan Republik Indonesia.

Baca Juga: Musim Hujan, Waspada Tikus Pembawa Penyakit Leptospirosis, Apa Itu Leptospirosis? 

4. H. Salahuddin bin Talabuddin 

H. Salahuddin bin Talabuddin berasal dari Maluku Utara. Selama 32 tahun, almarhum H. Salahuddin bin Talibuddin dinilai telah berjuang dan ikut membangun Indonesia berdasarkan Pancasila. 

Karena gigih dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, H. Salahuddin bin Talabuddin  pernah dibuang ke Boven Digul tahun 1942 dan juga dibuang ke Sawahlunto tahun 1918-1923.

Baca Juga: Wali Kota Bandung Resmikan Prasasti Pahlawan Nasional Dewi Sartika

5. K.H. Ahmad Sanusi

K.H. Ahmad Sanusi berasal dari Jawa Barat. Almarhum Kyai Ahmad Sanusi merupakan salah satu anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) yang belum mendapat gelar pahlawan nasional. 

Beliau juga tokoh Islam yang memperjuangkan dasar negara yang menghasilkan kompromi lahirnya negara Pancasila.

Dari semula ada sisi kanan ingin menjadikan negara Islam, sisi kiri menjadikan negara sekuler, kemudian diambil jalan tengah lahirlah ideologi Pancasila sesudah menyetujui pencoretan tujuh kata di Piagam Jakarta.

Editor: Mia Dasmawati

Sumber: Setkab

Tags

Terkini

Terpopuler