3. Membaca doa iftitah dan berta’awudz, kemudian membaca surat Al-Fatihah dilanjutkan membaca surat yang panjang (seperti surat Al-Baqarah) sambil dikeraskan suaranya, bukan lirih.
Sebagaimana terdapat dalam hadits Aisyah: “Nabi Saw. menjaharkan (mengeraskan) bacaannya ketika shalat gerhana.”(HR. Bukhari no. 1065 dan Muslim no. 901);
4. Kemudian ruku sambil memanjangkannya;
Baca Juga: Super Blood Moon Akan Hadir, Kemenag Menghimbau Lakukan Shalat Gerhana
5. Kemudian bangkit dari ruku’ (itidal) sambil mengucapkan “Sami’allahu Liman Hamidah, Rabbana Wa Lakal Hamd”;
6. Setelah itidal ini tidak langsung sujud, namun dilanjutkan dengan membaca surat Al-Fatihah dan surat yang panjang. Berdiri yang kedua ini lebih singkat dari yang pertama;
7. Kemudian ruku kembali (ruku kedua) yang panjangnya lebih pendek dari ruku sebelumnya;
8. Kemudian bangkit dari ruku’ (itidal);
9. Kemudian sujud yang panjangnya sebagaimana ruku, lalu duduk di antara dua sujud kemudian sujud kembali;