Fish Finder merupakan teknologi yang memanfaatkan SONAR (Sound and Navigation Ranging), di mana perangkat mentransmisikan sinyal dan dapat memetakan keberadaan ikan.
Dengan teknik ini yang digabungkan dengan teknologi informasi, maka informasi mengenai lokasi sebaran ikan dapat diberikan pada nelayan, sehingga nelayan akan lebih efisien untuk menentukan arah pencarian ikan dan waktu melaut ikan dapat dikurangi secara signifikan dengan akurasi tangkapan yang lebih tinggi.
Pada tahap pertama, kegiatan pengabdian masyarakat dilakukan pada 24 Agustus 2023 berupa penyerahan perangkat, sosialisasi penggunaan perangkat dan pengujian langsung alat.
Kegiatan berikutnya adalah Kegiatan Monitoring evaluasi kegiatan Pengabdian Masyarakat 3T Wilayah Indonesia Timur oleh Tim LPPM ITB dan Kementrian Desa yang dilakukan pada tanggal 18 Oktober 2023 di kantor Bupati Morotai.
Tim Kementrian Desa yang diwakili oleh Henny Mustika Sari, S.STP., Rosyid Imam Haqi, S.E dan Galang Eka Firmansyah, sedangkan tim ITB diwakili oleh Ferdyansyah Poernama, Feiza Alfi S.T. MBA. dan Najma Khansa Alya Afandi S. Kel.
Uji coba penerapan teknologi fish finder di desa Podimor Padange, berjalan dengan lancar meskipun gelombang ombak cukup tinggi pada saat itu. Sekretaris DKP Departemen Kelautan, Junaidi Rais, S. Pi. mengatakan pulau Morotai merupakan penghasil dan pengekspor ikan tuna dengan adanya teknologi dari ITB ini diharapkan akan sangat membantu nelayan untuk meningkatkan ekspor ikan tuna.***