Tim ITB telah berhasil membuat perangkat sensor kualitas air dengan parameter diantaranya adalah pH, temperatur air, DO (Dissolved Oxygen), dan TDS (Total Dissolved Solid) yang dikendalikan oleh modul elektronik yang kemudian mengirimkan data hasil pembacaan sensor secara berkala melalui teknologi berbasis IoT (Internet of Things) yaitu LoRa (Long Range) atau Bluetooth.
Baca Juga: Keren! 9 Dosen dan Peneliti ITB Masuk Peringkat Top Kelas Dunia, Siapa Saja? Simak di Sini!
Perangkat yang diserahkan adalah dalam bentuk portable yang dapat dicelupkan ke air. Parameter pengukuran dapat dimonitor menggunakan smartphone melalui koneksi Bluetooth.
Pengguna dapat melihat hasil pembacaan sensor melalui aplikasi Udangku yang sudah terinstal pada smartphone pengguna. Dengan bantuan perangkat ini diharapkan petambak dapat memantau kualitas air dengan lebih mudah dan akurat yang nantinya akan mengurangi kematian pada udang sehingga meningkatkan kualitas dan produktivitas tambak.
Wilayah Kabupaten bangka selatan ini sangat berpotensi bagi pengembangan budidaya udang vaname, karena wilayahnya yang masih jauh dari pencemaran, sumber air yang banyak, dan operasional cost yang masih bersaing. Di wilayah tersebut terdapat banyak budidaya industri lokal.
Dari tahun ketahun terjadi peningkatan pembudi daya udang yang signifikan di daerah tersebut. Sebahagian besar udang hasil produksi ditujukan untuk eksport. Dengan demikian, pemanfaatan perangkat ini oleh UPTD, diharapkan dapat tersosialisasikan lebih luas dan turut membantu industri sekitar.