Menciptakan tata kelola pemintahan yang baik berlandaskan pada Pancasila etika dan konstitusi yang terbebas dari otoritarianisme, KKN, ketidakadilan hukum, ekonomi, sosial, dan pendidikan. Namun, menurutnya, selama hampir 5 tahun belakangan berbagai rangkaian peristiwa di bidang politik, hukum, dan kebijakan lainnya, telah mengkhianati tujuan reformasi.
"Dimulai dengan pelemahan KPK pada tahun 2019, kemudian diikuti oleh undang-undang yang menggunakan metode omnibus yang nir-partisipasi bermakna, seperti Undang-undang Cipta Kerja dan telah terjadi politisasi Mahkamah Konstitusi," ucapnya.
Selanjutnya, Guru Besar Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung (FSRD - ITB), Prof. Dr. Yasraf Amir Piliang, M.A., mengatakan bahwa Pemimpin yang bertindak dengan moralitas yang tinggi akan mendapatkan kepercayaan dan legitimasi rakyat sebaliknya pemimpin dengan moralitas yang rendah tidak dipercaya dan tidak mendapatkan legitimasi rakyat.
"Sebagaimana kita ketahui etika dan kebudayaan merupakan pondasi demokrasi kebudayaan berkaitan dengan nilai-nilai dan salah satu nilai itu adalah nilai moral yang diatur oleh etika. Nilai moral itu di antaranya itu adalah integritas dan kejujuran, yang merupakan ukuran. Sebuah sistem demokrasi Itu dipercaya dan dapat legitimasi kalau ada integritas dan kejujuran dari penyelenggara negara," katanya.
Sementara itu, Guru Besar Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung STEI ITB Prof. Ir. Emir Mauludi Husni, M.Sc., Ph.D., mengajak para akademisi dan praktisi untuk membangun sistem pemilu yang bisa mencegah kecurangan.
"Oleh karena itu para akademi dan praktisi perlu membangun sistem pemilu. Jadi saya harapkan, Kita sebagai akademisi dan praktisi, membuat yang namanya working group, untuk membangun sistem pemilu yang kita buat sendiri. Kita punya banyak ahli di perguruan tinggi IT, tapi kok IT pemilunya kacau balau," sesalnya.
Kegiatan ini ditutup dengan pembacaan deklarasi oleh sejumlah Guru Besar se-Bandung Raya, Guru Besar Fakultas Hukum Unpad Prof. Susi Dwi Harijanti, Guru Besar Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan UPI, Prof. Amung Ma’mun,M.Pd, Guru Besar Fakultas Farmasi ITB, Prof. Dr. apt. Daryono Hadi Tjahjono, M.Sc.Eng., dan Guru Besar Bidang Ilmu Biologi Universitas Pasundan, Dr. Cartono, M.Pd., M.T.***