Network
MATA BANDUNG - Perayaan kemenangan Persib Bandung dalam Championship Series Liga 1 musim 2023/2024 di Gedung Sate, Bandung, Sabtu, tidak hanya dipenuhi dengan suka cita dan sorak sorai, tetapi juga pesan penting dari Penjabat Gubernur Jawa Barat, Bey Triadi Machmudin. Dalam sambutannya, Bey meminta para bobotoh, sebutan untuk pendukung Persib, untuk tidak lagi mengganggu kendaraan berplat B atau nomor polisi lainnya.
Bey menekankan pentingnya menunjukkan bahwa bobotoh mampu menjaga ketertiban dan keamanan, meskipun jumlah mereka sangat besar.
"Jangan ganggu lagi, tunjukkan bahwa kita bobotoh yang sangat tertib dan baik. Tidak hanya jumlah, tapi kita juga menjaga keamanan, kita tidak perlu merusak lagi," kata Bey dalam perayaan juara Persib di Gedung Sate Bandung, Sabtu.
Bey meminta agar perayaan kemenangan Persib, yang diwarnai dengan kemeriahan, rasa haru, dan bahkan air mata, tetap tertib dan tidak dinodai oleh perilaku tidak dewasa dari para suporter.
Baca Juga: Persib Juara Liga 1! Bobotoh Berpesta, Bandung Bergemuruh!
"Mohon maaf di jalan sangat macet karena pawai, tapi kami minta tetap tertib dan jangan ada keributan, dan mudah-mudahan kita bisa menjaga suasana agar tetap baik dan selamat kepada Persib yang telah meraih juara," ujarnya.
Permintaan ini muncul sebagai respons terhadap insiden pengerusakan mobil berplat B milik warga, yang diduga dilakukan oleh sejumlah oknum suporter Persib di Bandung. Korban, Elvira Listiana, membagikan video di akun Instagram miliknya yang memperlihatkan kaca mobilnya pecah akibat ulah suporter. Parahnya, di dalam mobil tersebut terdapat dua anak kecil yang terlihat panik akibat tindakan tidak bertanggung jawab dari para pelaku.
Kronologi Insiden
Dalam video tersebut, Elvira mengungkapkan bahwa insiden terjadi saat ia bersama suami dan kedua anaknya pulang dari Bandung menuju Padalarang, Jawa Barat. Sejumlah oknum suporter melakukan tindakan provokatif karena mengetahui mobil mereka berplat B. Meski suami Elvira berusaha untuk tidak mempedulikan provokasi tersebut, situasi semakin memburuk.
"Lihat nih dipecahin (kaca mobil). Anak saya lagi tidur, ketakutan dua-duanya. Bobotoh tolong diviralin. Lihat mobil saya hancur gara-gara bobotoh. Biarin gw viralin. Mana bobotoh tadi," kata korban dengan nada penuh emosi.
Elvira menegaskan bahwa ia dan suami sebenarnya merupakan warga Jawa Barat yang kebetulan memiliki mobil dengan plat B. Namun, hal ini tidak menghentikan sejumlah oknum suporter untuk terus berteriak dan melakukan provokasi. Bahkan, salah satu pelaku tampak membawa besi panjang dan mulai menyerang mobil mereka, membuat anak-anak Elvira menjerit ketakutan.
Baca Juga: Persib Juara! Bandung Bergemuruh dalam Pawai Kemenangan Maung Bandung
Elvira dan suaminya mencoba menunjukkan bahwa ada anak kecil di dalam mobil dengan menyalakan lampu, tetapi upaya tersebut tidak berhasil menghentikan amarah para pelaku.
"Namun itu tidak membuat mereka menghentikan amarah mereka. Kaca mobil saya dipecahkan dengan besi panjang yang notabenenya ada anak saya yang besar dan kecil di bawah kaca tersebut," ujar korban.
Pukulan dari besi panjang ke arah kaca mobil menyebabkan tubuh dua anak Elvira dipenuhi pecahan kaca. "Beruntungnya ada salah satu dari mereka menahan agar tidak menghakimi kami sehingga kami bisa terus jalan. Saya gemetar, marah, panik sebagai seorang wanita dan ibu melihat anak saya menangis ketakutan," tutur Elvira.
Penjabat Gubernur Jawa Barat Bey Triadi Machmudin menekankan bahwa perayaan kemenangan ini harus mencerminkan kedewasaan dan ketertiban para bobotoh. Insiden seperti ini mencoreng nama baik Persib Bandung dan para pendukung setianya. Dengan menjaga ketertiban dan menghindari tindakan anarkis, bobotoh dapat menunjukkan bahwa mereka bukan hanya pendukung yang setia, tetapi juga masyarakat yang bertanggung jawab dan dewasa.
Perayaan kemenangan Persib di Gedung Sate bukan hanya sekadar euforia, tetapi juga kesempatan untuk menunjukkan kebersamaan dan kedewasaan. Dengan menjunjung tinggi nilai-nilai tersebut, bobotoh dapat terus mendukung Persib dengan cara yang positif dan membanggakan.***
