Cara Mengetahui Lapar Sungguhan VS Lapar Bohongan

- 6 Oktober 2023, 11:00 WIB
Rasa lapar setelah makan perlu diwaspadai. Bisa jadi itu lapar bohongan. Ngemil bukan jalan keluar yang baik.
Rasa lapar setelah makan perlu diwaspadai. Bisa jadi itu lapar bohongan. Ngemil bukan jalan keluar yang baik. /Photo Anilsharma26/pixabay
 
 
"Kamu kok makan lagi, kan belum lama tadi sudah makan?" Kamu mungkin pernah mendengar kalimat ini. Entah itu kamu sendiri yang menjadi orang yang sedang makan atau teman kamu yang sering merasa lapar. Kenapa ini bisa terjadi? Menurut banyak pakar kesehatan, otak bisa memberikan stimulasi palsu seperti membuat kita merasa lapar padahal kita baru saja selesai makan.
 
Apa yang harus dilakukan oleh seseorang atau kamu sendiri bila ini terjadi? Jika kamu akhirnya mengambil tindakan untuk makan lagi atau pun mengemil, hati-hati! Bisa jadi berat badan kamu akan diam-diam melonjak. Para pakar sepakat memberi istilah lapar seperti ini adalah lapar palsu atau disebut False Hunger.
 
Istilah ini terdengar agak lucu ya. Lapar kok bisa bohong. Bukan hanya para buaya darat saja yang suka berbohong, ternyata otak juga suka membohongi kita sendiri. Bagaimana bisa itu terjadi dan bagaimana penanganannya, redaksi Mata Bandung akan membeberkan berikut ini.
 

Apa itu False Hunger?

Rasa lapar setelah makan , khususnya saat makan besar bersama teman perlu diwaspadai.
Rasa lapar setelah makan , khususnya saat makan besar bersama teman perlu diwaspadai. Photo Romjanaly/pixabay

False hunger atau lapar bohongan adalah respon tubuh seperti lapar akan tetapi disebabkan oleh emosional berbeda dengan lapar sungguhan yang dipengaruhi oleh kebutuhan fisiologi. Rasa lapar palsu bisa muncul karena keinginan sesaat, rasa bosan, lelah, dan pengaruh emosi lainnya. Ketika seseorang merasa tertekan ataupun stres, biasanya hal ini dapat memicu keinginan untuk terus mengunyah makanan, terutama makanan yang manis dan tinggi gula.
 
Jika kamu terus menuruti keinginan palsu ini akan menjadi boomerang sendiri karena mengundang berbagai macam penyakit mampir ke tubuh kita seperti obesitas dan penyakit-penyakit lain. Bahkan bukan tidak mungkin mengundang penyakit yang fatal. Tentu kamu tidak mau kan mengidap penyakit seperti itu.
 
Sudah banyak contoh mereka yang mengalami obesitas mengalami kehidupan yang tidak mudah. Tidak hanya membuat sulit hidup si penderita tapi juga orang-orang di sekitarnya, khususnya keluarga dekat yang mengalami hal-hal tidak nyaman selama hidupnya.
 

Kenali ciri-cirinya

Waspadai rasa lapar setelah makan, bisa jadi itu lapar bohongan. Apalagi setelah makan keluarga.
Waspadai rasa lapar setelah makan, bisa jadi itu lapar bohongan. Apalagi setelah makan keluarga. Photo Fauxels/pexels.com

Ciri-Ciri Lapar Palsu
Lapar palsu bisa dideteksi ketika muncul keinginan mengonsumsi makanan secara spesifik seperi makanan berlemak, manis, dan asin. Ini biasanya terpicu oleh emosi. Emosi? Kata emosi ini tidak melulu sama dengan marah. Tapi, emosi seperti stress, bosan, tergiur ajakan teman, merasa bersalah setelah menghabiskan makanan, mengalami peningkatan emosi selama kehamilan dan siklus menstruasi. Semua ini bisa terjadi bahkan setelah baru saja makan, dan akan hilang seiring berjalannya waktu.
 
Ciri – Ciri Lapar Sungguhan
Sebenarnya amat mudah mengetahui lapar sungguha ini. Bila perut kamu keroncongan, tidak masalah dengan jenis makanan (tidak pilah-pilih), merasa pusing, sakit kepala, mudah marah, sulit berkonsentrasi,
tidak hilang seiring berjalannya waktu, dan dapat terpuaskan dengan camilan atau makanan sehat. Mudah kan?
 
Cara Mengatasi False Hunger atau Lapar Bohongan
Lalu, bagaimana kita mengatasi lapar bohongan? Apakah merepotkan? Banyak pakar menyatakan bahwa cara mengatasi false hunger yang efektif dan praktis sangat dan amat mudah. Yaitu, Istirahat yang cukup, mengonsumsi makanan kaya proterin, mengunyah makanan secara lambat.
 
Hanya itu saja? Ya! Hanya itu saja. Dengan istirahat yang cukup (tidau minimal 6 jam) dan tidak makan dan minum yang mengandung karbo, justru lebih banyak makan dan minum yang mengandung banyak protein. Lalu yang terakhir - ini agak sulit bagi orang yang tinggal di perkotaan yang selalu merasa dikejar waktu, mengunyah makanan secara lambat. Dengan kata lain, menikmati prosesi makan itu sendiri secara santai. Itu saja. Tak lebih, tak kurang.
 
 
Jika kamu sudah melakukan anjuran diatas tetapi ada kalanya masih mengalami false hunger sesekali, kamu bisa lakukan cara sederhana. Yaitu ketika kamu bimbang dengan rasa lapar yang sedang kamu rasakan, coba minum segelas air putih lalu tunggu 10 menit. Jika masih lapar teguk segelas air putih kembali lalu tunggu 10 menit lagi.
 
Jika setelah itu kamu masih merasa lapar berarti yang kamu alami adalah lapar sengguhan. Kamu bisa langsung mengonsumsi makanan berat tetapi tetap memperhatikan porsi dan kandungan di dalamnya. Hindari karbo yang berlebihan dan perbanyak protein.

Fokus Saat Makan

Ada yang lain yang perlu dan penting untuk dilakukan. Hindari makan sambil melakukan aktivitas, usahakan fokus pada kegiatan makan. Menurut penulis Buku 'Eating Mindfully', Susan Albers, Psy.D, bahwa lapar palsu lebih sering disebabkan oleh kebiasaan tidak fokus saat makan atau makan sambil melakukan aktivitas lain.
 
Dalam sebuah penelitian, mereka yang sering melakukan kebiasaan seperti ini 34 persen lebih berisiko mengalami kegemukan, dibandingkan dengan mereka yang benar-benar menyediakan waktu khusus untuk makan dan fokus melahap makanannya tanpa aktivitas lain.***

Editor: Arief TE


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x