Rekomendasi Tempat Wisata di Sulsel, Desa Wisata Kambo Suguhkan Keindahan Puncak Sarang-sarang

20 Oktober 2022, 10:11 WIB
Rekomendasi Tempat Wisata di Sulsel, Desa Wisata Kambo Suguhkan Keindahan Puncak Sarang-sarang /Kemenparekraf/

MATA BANDUNG - Sulawesi Selatan (Sulsel) memiliki tempat wisata alam yang sangat indah, salah satunya yang menjadi rekomendasi dan layak menjadi pilihan adalah Desa Wisata Kambo.

Desa Wisata Kambo memiliki karakter geografis yang khas berupa wilayah pegunungan, lembah, dan dataran yang masih sangat asri. 

Wilayah kelurahan Kambo memiliki luas 11,42 km persegi dan dihuni sebanyak 1.080 jiwa.

Baca Juga: Tondok Bakaru, Desa Wisata dengan Hamparan Alam yang Hijau dan Menyejukkan Mata di Mamasa, Sulbar

Daya tarik Desa Wisata Kambo pun beragam, seperti Puncak Sarang-sarang yang menyuguhkan gumpalan awan yang menyelimuti kawasan puncak. 

Jungle trekking menuju Puncak Sarang-sarang menampilkan keragaman hayati khas Sulawesi menjadi daya tarik wisata yang lain.

Ada juga, Kolam Renang Kambo Highland resort yang memberikan pengalaman berenang di dataran tinggi 531 mdpl, dengan dikelilingi pegunungan hijau dan lanskap resort yang estetik.

Baca Juga: Daftar 50 Desa Wisata Terbaik ADWI 2022, Wajib Dikunjungi

Dengan beragam potensi tersebut, Menparekraf Sandiaga Uno pun mendorong Desa Wisata Kambo  untuk bisa menggarap potensi keindahan alam, budaya, hingga kekuatan produk ekonomi kreatifnya. 

Tujuannya, agar mampu meningkatkan kunjungan wisatawan yang pada akhirnya berdampak pada terciptanya lebih banyak lapangan kerja untuk masyarakat.

“Karena desa ini memiliki puncak yang dapat melihat Kota Palopo dari atas, mungkin ini bisa dikemas dengan adanya romantic dinner. Selain itu, mungkin yang bisa dikembangkan ecotourism, trekking, atau juga sport tourism. Nanti misalnya ada kegiatan lari, ataupun sepeda gunung yang bisa dikembangkan di sini,” kata Menparekraf.

Baca Juga: Desa Saba Baduy, Tempat Wisata Berkonsep Alam dan Budaya yang Indah

Menparekraf Sandiaga juga takjub dengan potensi seni dan budaya di Desa Wisata Kambo.

Seperti, Tarian Pajaga Lili, tarian yang digunakan untuk penyambutan dan senda gurau para pemuda dan rakyat Luwu pada zaman lampau. 

Kemudian, seni Ma’gasing, yakni salah satu permainan rakyat dengan menggunakan mainan gasing yang terbuat dari kayu bangkai pohon sekitar Kambo dan dimainkan oleh anak-anak atau pria dewasa.

“Kulinernya pun juga enak-enak, ada Sarabba Kambo, Gula Aren Kambo, Katekin, dan Madu Trigona,” kata Menparekraf. 

Baca Juga: Wisata Keluarga yang Nyaman di Wahana Alam Parung Tasikmalaya

Untuk menunjang pengembangan Desa Wisata Kambo, Menparekraf menyumbangkan peralatan camping dan CHSE kit sebagai peralatan penunjang kebersihan.  

“Beberapa daya tarik di sini juga ada camping ground, oleh karena itu tidak pakai lama, tidak mumet, tidak pakai ribet kita hadirkan sekarang sebagai penunjang pengembangan Desa Wisata Kambo,” kata Menparekraf. 

Editor: Mia Dasmawati

Sumber: Kemenparekraf

Tags

Terkini

Terpopuler