Network
MATA BANDUNG - Kebijakan penyekatan mudik dari Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung sudah mulai dilakukan.
Penyekatan mudik bertujuan untuk memantau kendaraan luar plat D masuk ke Kota Bandung, malah menimbulkan kemacetan parah
Kemacetan tersebut terjadi di titik penyekatan mudik daerah bundaran Cibiru dan juga Gerbang Tol Arah Buah Batu.
Melihat Hal tersebut Pemkot Bandung memutuskan untuk evaluasi titik - titik penyekatan mudik di hari pertama Larangan Mudik Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri 6 - 17 Mei 2021.
Oded M Danial, Wali Kota Bandung, langsung turun ke lapangan demi melakukan evaluasi titik - titik penyekatan mudik.
"Makanya saya mantau ke sini (titik pemeriksaan) evaluasi, ini dalam rangka kita evaluasi terus," kata Oded di Gerbang Tol Buah Batu, Kota Bandung, Jawa Barat.
Oded beralasan, kemacetan yang terjadi di Gerbang Tol Buah Batu Bandung dikarenakan banyak mobil bukan Plat D masuk ke daerah kota Bandung.
Baca Juga: Oded M Danial ; Wilayah Aglomerasi Wajib Membawa Dokumen Jika Ingin Melakukan Perjalanan
Ia pun memintar agar masyarakat dari luar kota untuk tidak mengunjungi Bandung sementara waktu ini.
"Jadi saya larang masuk ke Kota Bandung, karena saya khawatir saat ini tingkat hunian ruang isolasi lagi meningkat kata pak Sekda," ungkap Oded.
Titik penyekatan mudik hari pertama di bunderan Cibiru menyebabkan antrian panjang kendaraan sepanjang dua kilometer.
Baca Juga: Kepolisian Bandung Raya, Akan Meloloskan Kendaraan Luar Plat Bandung Jika Ada Surat Ini.
Rano Hadiyanto, Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP, menjelaskan kalau kepadatan ini disebabkan warga kota Bandung yang akan pergi bekerja harus melewati bunderan Cibiru yang terdapat pos penyekatan mudik.
Dari keterangannya, Rano menjelaskan bahwa polisi hanya akan memeriksa kendaraan dengan pelat nomor luat kota Bandung.
Dilansir Pikiran-Rakyat.com "Bikin Macet, Pemkot Bandung Akan Evaluasi Lokasi Penyekatan Mudik Lebaran 2021"
"Untuk aglomerasi hanya dilakukan pengetatan saja, karena ada delapan wilayah yan aglomerasi termasuk Bandung Raya dan tetap mengetatkan protokol kesehatan," kata Rano menjelaskan.***
