Sejarah Situ Aksan, Danau Wisata di Kota Bandung Zaman Dahulu (Bagian 1)

- 29 Agustus 2022, 17:00 WIB
Sejarah Situ Aksan, Danau Wisata di Kota Bandung Zaman Dahulu (Bagian 1)
Sejarah Situ Aksan, Danau Wisata di Kota Bandung Zaman Dahulu (Bagian 1) /Napak Tilas Bandung Tempo Dulu



MATA BANDUNG - Situ Aksan kini merupakan nama sebuah kawasan di Kota Bandung yang padat penduduk, tepatnya di sekitar Jalan Pagarsih dan Jalan Suryani.

Situ Aksan dikenal sebagai kawasan penjual kayu, kusen, jendela, dan pintu bekas.

Namun, sebenarnya nama Situ Aksan merujuk pada nama sebuah danau yang ada di Kota Bandung dan tersohor di era 1960-1970.

Baca Juga: BBM Naik, 80,2 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi

Sayangnya, Situ Aksan kini hanya tinggal nama dan kenangan, yang berubah menjadi sebuah kawasan padat yang tidak lagi seasri dulu.

Kawasan Situ Aksan dahulu kala adalah kawasan situ yang dikelilingi berbagai jenis pohon keras yang mengelilingi situ dan menjadi tempat wisata favorit warga Bandung, terutama bagi muda-mudi yang memadu kasih.

Beragam jenis pohon yang sengaja ditanam mengelilingi situ mulai dari pohon Ki ujan, waru, beringin, huni, kopo, loa, campaka, garedog, dan banyak jenis pohon lainnya.

Baca Juga: Jadwal Kick Off Persib vs PSM Makasar Hari Ini, Luis Milla Sudah Mulai Turun Dampingi Pangeran Biru

Pohon-pohon itu kemudian tumbuh yang membuat kawasan Situ Aksan menjadi asri dan cocok untuk berkumpul dan bercengkaram.

Untuk mencapai pulau-pulai kecil yang ada di tengah situ, pengunjung bisa naik dayung.

Banyak aktifitas keramaian yang bermunculan di Situ Aksan karena keasrian wilayah tersebut.

Tidak heran di kawasan Situ Aksan selalu digelar pasar malam, taman ria, hingga perayaan Imlek dan Cap Gomeh yang dilakukan wara Tinghoa yang ada di Kota Bandung.

Baca Juga: Kajain Islam AKRONIM, INKSLINGING: PRASASTI HIDUP
Sayangnya, seiriing dengan perkembanga penduduk dan pembangunan di Kota Bandung, Situ Aksan telah berubah menjadi kawasan perumahan, dan sebaian lagi berubah menjadi kawasan rumah penduduk yang saat ini menjadi kawasan penjualan kayu-kayu bekas.

Bahkan ketika terjadi banjir di sekitar kawasan itu, termasuk banjir bandang yang pernah melanda kawasan Pagarsih beberapa tahun lalu, mengingatkan orang akan kesalahan hilangnya Situ Aksan.

Banyak warga menilai bahwa banjir di Pagarsih terjadi karena tidak ada lagi situ yang menjadi penampungan air, yang peran ini dulu dilakukan Situ Aksan.

Baca Juga: Preman Pensiun 6, Murad dan Ujang Bantu Taslim Hajar Anak Buah Bang Edi Yang Coba Rebut Pasar

Sedangkan di zaman kolonial Belanda, saat itu Situ Aksan disebut sebagai westerpark atau lahan konservasi untuk pengendalian air perkotaan.***

Editor: Havid Gurbada


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x