Network
MATA BANDUNG - Dalem Kaum adalah nama jalan di Kota Bandung yang tak asing didengar, khsusnya oleh para masyarakat Kota Bandung.
Dalem Kaum adalah sebutan bagi pendiri Kota Bandung, Raden Adipati tau R.A Wiranatakusumah II sekaligus Bupati Bandung keenam yang memerintah sejak 1794 sampai tahun 1829.
Jalan Dalem Kaum kini menjadi salah satu ruas jalan yang sangat padat, karena berdiri banyak pertokoan di sepanjang ruas jalan tersebut.
Pada abad ke-18, Bupati Bandung saat itu R.A. Wiranatakusumah II berencana memindahkan ibu kota Kabupaten Bandung dari Krapyak (sekarang Dayeuhkolot) karena kurang strategis dan sering banjir.
Baca Juga: Situs Batu Kuda, Sejarah Legenda Kuda Sembrani yang Terbang dan Terperosok di Gunung Manglayang
Bahkan, Wiranatakusumah II sudah menemukan daerah yang cocok sebagai ibu kota meskipun masih berupa hutan.
Tempat itu terletak di tepi barat Sungai Cikapundung, tepi selatan Jalan Raya Pos yang sedang dibangun. Kini, lokasi tersebut menjadi pusat kota Bandung.
Di saat yang bersamaan, Gubernur Jenderal Hidia Belanda yang menggantikan VOC, Heman Willem Daendels juga memerintahkan agar ibu kota Kabupaten Bandung pindah ke tempat yang lebih dekat ke Jalan Raya Pos melalui surat tertanggal 25 Mei 1810.
Pendirian Kota Bandung pun dilakukan Wiranatakusumah II. Namun berdasarkan penelitian sejarawan S. Sobana Hardjasaputra, pendirian kota Bandung sebenarnya dilakukan atas kehendak RA Wiranatakusumah II.
Kota ini diresmikan sebagai ibu kota baru Kabupaten Bandung dengan surat keputusan tanggal 25 September 1810.
Sementara itu, perintah pembangunan tercantum melalui surat keputusan pada 25 September 1819 tentang pembangunan sarana dan prasarana di Bandung. Tanggal tersebut juga menjadi Hari Jadi Kota Bandung.
Tidak diketahui secara pasti, berapa lama Kota Bandung dibangun. Namun, kota itu dibangun bukan semata prakarsa Daendels, melainkan oleh Wiranatakusumah II. Bahkan, pembangunannya dipimpin langsung olehnya.
Pada masa awal kepindahan ibu kota Bandung, Bupati Wiranatakusumah II membuat beberapa bangunan, yaitu Masjid Agung beserta alun-alun, Pendopo Kota Bandung, dan Sumur Bandung yang sekarang berada di dalam Gedung PLN Cikapundung.
Baca Juga: Dusun Legetang, Kisah Nabi Luth Yang Terjadi Di Indonesia Ini Kisahnya
Rakyatnya pun diarahkan untuk menempati daerah utara sebagai tempat tinggal yang sebelumnya juga sudah ada pemukiman, seperti Kampung Cikalintu (sekarang Cipaganti), Cikapundung Kolot, dan Kampung Bogor.***
