Digitalisasi UMKM Semakin Meningkat Pemasaran Terbuka Lebar

7 Mei 2021, 07:57 WIB
Kepala Dinas KUK Provinsi Jabar Kusmana Hartadji. Pelaku UMKM Jabar Kini Banyak Manfaatkan Pasar Digital, Efektif Pulihkan Perekonomian Dikala Pandemi Covid-19. /Biro Adpim Jabar/Yogi/

MATA BANDUNG - Digitalisasi menjadi salah satu cara efektif memulihkan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), dalam situasi pandemi COVID-19. Dengan digitalisasi, kinerja UMKM diharapkan akan kembali bergairah meski ruang gerak masyarakat dibatasi akibat Covid-19.

Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Kecil (KUK) Provinsi Jawa Barat Kusmana Hartadji mengatakan, banyak pelaku UMKM Jawa Barat yang mulai memanfaatkan peluang bisnis di pasar digital, dimana ktivitas pelaku UMKM Jabar di market place pun semakin masif.

"Di salah satu market place, ada kenaikan sekitar 31% UMKM yang onboarding, aktivitas UMKM Jabar di market place meningkat. Itu terlihat dari pelaku UMKM Jabar yang aktif di market place mencapai 57 persen," katanya.

Baca Juga: Arsenal vs Villarreal Bermain Imbang All English Final Tidak Terjadi

Menurut Kusmana, salah satu faktor penyebab meningkatnya aktivitas UMKM Jawa Barat di pasar digital adalah Gerakan Nasional (Gernas) Bangga Buatan Indonesia (BBI).

"Selain mempromosikan produk UMKM, Gernas BBI mampu meningkatkan kepercayaan dan antusias masyarakat untuk membeli produk UMKM dalam negeri," ucapnya.

Kusmana menambahkan, dalam Gernas BBI di Jawa Barat, nilai transaksi dari penjualan langsung mencapai Rp2,7 miliar, di mana angka tersebut berpotensi meningkat karena belum semua kabupaten/kota melaporkan. Kemudian, Dinas KUK Jabar terus menginventarisasi nilai transaksi dari penjualan tidak langsung atau online.

Baca Juga: Kalah di Kandang AS Roma, Manchester United Tetap Lolos ke Final Liga Europa

"Hampir ada 100 event dalam Gernas BBI di Jabar. Baru beberapa kabupaten/kota yang melapor ke kita. Transaksinya Rp2,7 miliar. Itu penjualan langsung. Terus juga transaksi pembiayaan mencapai Rp10,6 miliar," jelasnya.

Kusmana menuturkan, dalam Gernas BBI di Jawa Barat, kriya menjadi komoditas yang paling banyak diminati setelah fashion dan kuliner. Situasi tersebut diharapkan dapat mendorong pelaku UMKM yang memiliki produk kriya untuk terus meningkatkan kualitas.

"Perlengkapan dekorasi rumah naik 89% dibanding tahun lalu, termasuk perlengkapan rumah tangga. Tapi, kuliner tetap tertinggi. Dan kriya pun sudah mulai meningkat penjualannya," tuturnya.

Baca Juga: Waspada, Dua Daerah di Jawa Barat Masuk Zona Merah

Kusmana mengharapkan, dengan semakin banyaknya pelaku UMKM yang memanfaatkan peluang bisnis di pasar digital, akan semakin cepat juga UMKM Jabar pulih dan perekonomian daerah bisa terdongkrak.

Kesadaran digitalisasi pelaku UMKM yang terus meningkat harus dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh masyarakat dengan berbelanja online. Apalagi di tengah pandemi, masyarakat dapat tetap berbelanja sekaligus turut serta mencegah penularan COVID-19.

Selain market place untuk UMKM, Jawa Barat saat ini punya borondong.id dan market place lainnya. Sekarang pelaku UMKM sudah mulai memasarkan produknya secara online yang membuat peluang UMKM untuk memperluas pasar semakin besar.***

Editor: Nugraha A.M

Sumber: Humas Jawa Barat

Tags

Terkini

Terpopuler