Rupiah Terperosok Tipis-tipis 9 Poin terhadap Dolar Amerika; Nilai Tukar Rp 15.520/dolar AS Jelang RDG BI

- 21 Desember 2023, 11:20 WIB
Ilustrasi - Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta.
Ilustrasi - Petugas menunjukan uang pecahan rupiah dan dolar AS di gerai penukaran mata uang asing di Jakarta. /ANTARA/Muhammad Adimaja

MATA BANDUNG - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi tergelincir sembilan poin atau 0,06 persen menjadi Rp15.520 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.511 per dolar AS.

Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan mata uang rupiah bergerak sideways atau mendatar di awal perdagangan Kamis, menjelang pengumuman hasil Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia (RDG BI) hari ini.

"Rupiah diperdagangkan sideways menjelang rapat terakhir Bank Indonesia tahun 2023 hari ini," kata Josua seperti dikutip ANTARA di Jakarta, Kamis, 21/12.

Baca Juga: Jelang Rapat Dewan Gubernur BI, Rupiah Diprediksi Cenderung Menguat terhadap Dolar AS

Josua memperkirakan Bank Indonesia akan terus mempertahankan suku bunga kebijakan pada level enam persen di tengah sikap Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed yang relatif dovish pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) terbaru.

Hal itu juga mempertimbangkan kondisi bahwa surplus perdagangan Indonesia berlanjut, dan inflasi domestik terkendali. Surplus neraca perdagangan Indonesia pada November 2023 sebesar 2,41 miliar dolar AS, meskipun lebih rendah dibandingkan dengan surplus pada Oktober 2023 sebesar 3,47 miliar dolar AS.

Inflasi pada November 2023 tetap terjaga dalam kisaran sasaran tiga plus minus satu persen. Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) November 2023 tercatat sebesar 0,38 persen secara month to month (mtm), sehingga secara tahunan menjadi 2,86 persen year on year (yoy).

Ia memproyeksikan nilai tukar rupiah berpotensi berada di rentang Rp15.450 per dolar AS hingga Rp15.550 per dolar AS.

Selain itu, ia mengatakan imbal hasil (yield) obligasi Pemerintah Indonesia juga mendatar karena tren sideways rupiah terus berlanjut.

Baca Juga: KPU Umumkan 11 Nama Panelis Debat Capres Kedua yang Dominan Pakar Ekonomi, Infrastruktur dan Perkotaan

Volume perdagangan obligasi pemerintah membukukan Rp14,18 triliun, lebih rendah dibandingkan volume perdagangan hari sebelumnya sebesar Rp15,15 triliun. Kepemilikan asing pada obligasi Indonesia naik Rp2,37 triliun menjadi Rp843 triliun (14,98 persen dari total beredar) pada 19 Desember 2023.

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Kamis pagi menurun sembilan poin atau 0,06 persen menjadi Rp15.520 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.511 per dolar AS.***

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x