Melorot 22 Poin, Kurs Rupiah terhadap Dolar AS Saat Tutup Transaksi Senin Sore Rp15.637 per Dolar AS

- 22 Januari 2024, 16:54 WIB
Nilai tukar Rupiah melorot 22 poin menjadi Rp15.637 per dolar AS
Nilai tukar Rupiah melorot 22 poin menjadi Rp15.637 per dolar AS /

MATA BANDUNG - Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada awal pekan ini ditutup menurun di tengah pasar menantikan rilis investasi asing langsung (Foreign Direct Investment/FDI) di Indonesia.

Pada penutupan perdagangan Senin, rupiah merosot 22 poin atau 0,14 persen menjadi Rp15.637 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp15.615 per dolar AS.

"Dari domestik akan terdapat rilis data FDI kuartal IV-2023 yang dapat menjadi penggerak pergerakan nilai tukar," kata analis pasar uang Bank Mandiri Reny Eka Putri kepada ANTARA di Jakarta, Senin.

 Baca Juga: Mahfud Sebut Kunci Pertumbuhan Ekonomi RI adalah Pemberantasan Korupsi, TPN : 677 Triliun Telah Ditangani MMD

Selain itu, sesuai ekspektasi pasar, pekan lalu Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia (BI) masih mempertahankan BI-Rate sebesar 6 persen, konsisten dengan fokus kebijakan moneter yang pro-stability dan menjaga stabilisasi nilai tukar rupiah. 

BI juga melihat inflasi domestik akan tetap terkendali dalam sasaran 2,5 plus minus satu persen pada 2024.

Di sisi lain, Reny menuturkan pergerakan pasar uang global masih volatil dipengaruhi sentimen eksternal terutama waktu pemangkasan suku bunga Amerika Serikat (AS) yang masih penuh ketidakpastian.

Setelah data inflasi AS dirilis meningkat, pekan lalu sejumlah pejabat bank sentral AS atau The Fed juga mengindikasikan kebijakan yang masih hawkish sehingga potensi suku bunga AS pada levelnya saat ini masih akan dipertahankan beberapa waktu ke depan.

Baca Juga: Sektor Pertambangan Bantu Biayai Program Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi Jawa Barat

Konsensus pasar menurut CME Fedwatch Tools memperkirakan suku bunga acuan AS atau Fed Funds Rate (FFR) akan mulai diturunkan sebesar 25 basis poin (bps) pada pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Maret 2024 namun probabilitasnya mulai menurun. 

Halaman:

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x