MATA BANDUNG - Kendaraan listrik Indonesia makin punya tempat khusus di industri otomotif. Pameran kendaraan bermotor dalam beberapa tahun belakangan selalu menampilkan beberapa pabrikan kendaraan listrik dari berbagai negara. Namun, seorang pengamat otomotif mengingatkan pemerintah untuk segera mempersiapkan infrastruktur kendaraan listrik.
Pengamat dan ahli di industri otomotif dari Institut Teknologi Bandung (ITB), Yannes Martinus Pasaribu dalam percakapan dengan Antara mengatakan bahwa kesadaran untuk bermigrasi ke kendaraan listrik harus turut dibarengi dengan berbagai fasilitas yang mumpuni.
"Pemkot dan Pemprov DKI tampaknya perlu menjalankan beberapa langkah penting untuk mendorong ASN di wilayahnya agar tertarik secara sukarela bermigrasi ke sepeda motor listrik," kata Yannes, Senin (27/2).
Dia memberikan setidaknya empat saran yang perlu atau menjadi bahan pertimbangan, agar para abdi negara tersebut bisa secara sukarela beralih ke kendaraan yang lebih ramah lingkungan. Sehingga, tidak hanya masyarakat sipil yang menjadi incaran untuk menggunakan kendaraan bebas emisi tersebut.
Baca Juga: Insentif Terbaru dari Pemerintah untuk PPnBM Kendaraan Listrik, Segera ke IIMS Minggu Besok Terakhir
Selain itu, Pemerintah Kota juga perlu mempertimbangkan untuk memberikan subsidi pembelian motor listrik kepada ASN tersebut. Hal itu berguna untuk meningkatkan minat para ASN untuk beralih ke kendaraan listrik.
Yang lebih penting adalah menyiapkan lahan parkir beserta infrastruktur penunjang bagi mereka yang menggunakan kendaraan ramah lingkungan itu, agar nantinya para pengguna tidak merasa khawatir ketika menggunakan motor listrik dalam kegiatan sehari-hari mereka.
Peran koperasi dari masing-masing kantor juga bisa dimanfaatkan, seperti dengan melakukan pembelian dengan partai besar untuk keperluan internal melalui prosedur pembelian dan cicilan yang lebih menarik dengan tenor yang lebih panjang bahkan bila memungkinkan cicilan tanpa bunga.
"Intinya, kalau serius sebenarnya banyak solusi konstruktif yang dapat dilakukan," ujar dia.