MATA BANDUNG - Pimpinan CIA dan Mossad bertemu dengan Perdana Menteri Qatar pada Kamis (9/11) untuk menbahas parameter kesepakatan untuk pembebasan para sandera warga penjajah Israel dan upaya menghentikan pertempuran Hamas - tentara zionis di Jalur Gaza, kata sebuah sumber kepada Reuters.
Pertemuan Direktur Mossad (lembaga intelijen penjajah Israel) David Barnea, Direktur CIA (lembaga intelijen Amerika) dan Perdana Meteri Qatar Syeikh Mohammed bin Abdurrahman Al-Thani terjadi setelah sebelumnya para mediator dari Qatar melakukan pertemuan dengan para pejabat dan pimpinan politik Hamas pada Rabu malam untuk membahas parameter yang potensial untuk mencapai sebuah kesepakatan pembebasan para sandera warga negara zionis.
Qatar, yang disinyalir merupakan tempat para pimpinan Hamas berdomisili, terus berupaya memediasi antara para perwakilan Hamas dan negara zionis dalam upaya pembebasan sandera yang dilakukan oleh militan Hamas ketika pasukan itu menyerbu masuk ke dalam negara penjajah Israel pada 7 Oktober lalu yang menewaskan sekitar 1400 orang.
Baca Juga: Mencekam! Begini Proses Evakuasi WNI dari Gaza Utara oleh Kemenlu RI
Hasil pembicaraan ketiga pejabat penting dari ketiga negara itu hingga berita ini diturunkan belum ada kejelasan. Namun yang jelas, sumber yang tak mau disebutkan namanya itu mengatakan bahwa keuntungan dari pembicaraan tripartit itu adalah membawa ketiga pihak di satu meja dalam waktu yang bersamaan untuk mempercepat proses.
Baca Juga: Putin Menuduh Amerika Serikat Penyebab Kekacauan Di Gaza
Sumber tersebut juga mengatakan bahwa pembicaraan dengan perwakilan dari Hamas itu kemungkinan pembebasan sekitar 10-15 sandera sebagai kompensasi satu-dua hari penghentian perang demi kemanusiaan yang telah meluluh-lantakkan Gaza.***