OKI Berikan Mandat pada Indonesia untuk Menghentikan Perang antara Penjajah Israel dan Palestina di Gaza

- 14 November 2023, 08:38 WIB
Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu, 11 November 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu, 11 November 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev /Dok. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev/

MATA BANDUNG - Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dibentuk di Rabat, Maroko, pada tanggal 22 - 25 September 1969, dan menyepakati Deklarasi Rabat yang menegaskan keyakinan atas agama Islam, penghormatan pada Piagam PBB dan hak asasi manusia. OKI memberikan mandat kepada Indonesia untuk menghentikan perang antara penjajah Israel dan Palestina di Gaza.

Pembentukan OKI semula didorong oleh keprihatinan negara-negara Islam atas berbagai masalah yang diahadapi umat Islam, khususnya setelah terjadinya pembakaran sebagian Masjid Suci Al-Aqsa pada tanggal 21 Agustus 1969.

Sebagai salah satu anggota OKI. Indonesia juga merupakan salah satu negara yang diberi mandat oleh Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) untuk memulai tindakan atas nama OKI dan Liga Arab guna menghentikan perang danupaya genosida rakyat Palestina di Gaza.

Baca Juga: Presiden Jokowi: OKI Harus Bersatu Atasi Krisis Kemanusiaan untuk Penyelesaian Krisis di Palestina

Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu, 11 November 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev
Presiden Joko Widodo menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) yang digelar di King Abdulaziz International Convention Center (KAICC), Riyadh, Arab Saudi, pada Sabtu, 11 November 2023. Foto: BPMI Setpres/Laily Rachev

Selain Indonesia, para pemimpin OKI melalui resolusi yang disepakati usai KTT luar biasa di Riyadh pada Sabtu 11 November 2023, juga memberi mandat kepada Arab Saudi, Yordania, Mesir, Qatar, Turki, dan Nigeria untuk membantu memulai proses politik guna mewujudkan perdamaian antara penjajah Israel dan Palestina.


Menlu Retno menyampaikan bahwa Indonesia terus mencoba menyelesaikan masalah Palestina.


"Paragraf 11 (dalam resolusi) ini merupakan pengakuan dari OKI terhadap keaktifan atau kontribusi aktif Indonesia yang terus mencoba menyelesaikan masalah Palestina, terutama akhir-akhir ini adalah situasi di Gaza,” kata Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, dalam pernyataan tertulis yang dirilis usai mengikuti KTT OKI tersebut.

Baca Juga: KTT Luar Biasa OKI Hasilkan 31 Pesan Resolusi Paling Keras untuk Hentikan Penjajah Israel Lakukan Genosida

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah