Sekolah PBB Turut Digempur Penjajah Israel, Kejatuhan Netanyahu Makin Dekat

- 18 November 2023, 23:27 WIB
Bangunan yang Hancur di Gaza
Bangunan yang Hancur di Gaza /Badwanart0

MATA BANDUNG - Pasukan penjajah Israel lagi-lagi layaknya sekelompok pengecut menyerang Sekolah al-Fakhura di Gaza sebelah utara yang dikelola badan PBB pada Sabtu (18/11). Kejatuhan PM Netanyahu pun makin dekat karena desakan dari dalam negeri sudah makin banyak.

Serangan udara pasukan udara zionis diluncurkan ke arah sekolah yang dikelola UNRWA (badan PBB untuk urusan pengungsi Palestina) itu. Sekolah tersebut berada di kamp pengungsi Jabalia, Gaza Utara dan juga dijadikan sebagai tempat perlindungan bagi para pengungsi. Pejabat Kementerian Kesehatan mengatakan "sedikitnya 50 orang tewas" dalam serangan tersebut.

"Serangan terhadap Sekolah al-Fakhura terjadi saat fajar," kata pejabat itu seperti dikutip AFP, Sabtu (18/11).

Baca Juga: Biadab! Israel Serang Rumah Sakit di Gaza 500 Orang Tewas, Benjamin Netanyahu Bantah : Itu Ulah Teroris Barbar

Ledakan yang Terjadi di Kamp Pengungsi Palestina
Ledakan yang Terjadi di Kamp Pengungsi Palestina
Dengan berlanjutnya pertempuran di Jalur Gaza bagian utara, banyak warga Palestina mengungsi ke sekolah-sekolah yang dikelola PBB di sekitar Rumah Sakit Indonesia untuk mendapatkan perlindungan dari pemboman Israel yang tiada henti.

Orang-orang yang berlindung di sekolah al-Fakhura di kamp pengungsi Jabalia, banyak di antaranya memiliki masalah kesehatan, mengira mereka bisa mencari perlindungan dari kekerasan di sekolah-sekolah tersebut. Serangan ini pun bukan kali pertama terhadap sekolah-sekolah. Serangan serupa telah dilakukan sebelumnya, juga terhadap toko roti dan rumah sakit.

Pemerintahan zionis Israel yang dipimpin Netanyahu telah bersumpah menghancurkan Hamas sebagai tanggapan terhadap serangan 7 Oktober yang menurut para pejabat Israel menewaskan sekitar 1.200 orang, sebagian besar dari mereka adalah warga sipil di Israel selatan, dan menyebabkan sekitar 240 orang disandera.

Kampanye serangan udara dan darat yang tiada henti dan tanpa rasa malu dari para tentara penjajah Israel telah menewaskan lebih dari 12.000 orang, termasuk 5.000 anak-anak, menurut pemerintah Hamas yang memerintah Gaza sejak 2007.

Baca Juga: Misi Rahasia Terungkap, 5 Tentara AS Tewas dalam Persiapan ke Gaza untuk Operasi Bebaskan Sandera, 

Netanyahu
Netanyahu
Sementara itu, desakan terhadap Netanyahu untuk mundur dari jabatannya makin santer dan membuat pemerintahannya tidak berfungsi dan harus ada perubahan. Desakan ini disampaikan pemimpin oposisi Israel Yair Lapid di tengah gempuran besar-besaran ke wilayah Gaza.

“Netanyahu harus pergi sekarang selama pertempuran,” kata Lapid kepada Channel 12 Israel.

"Netanyahu tidak bisa terus menjadi perdana menteri. Kita tidak bisa membiarkan diri kita melakukan kampanye perang berkepanjangan dengan perdana menteri yang tidak dipercaya oleh masyarakat,” katanya.

Lapid menunjukkan bahwa partainya, Yesh Atid (bermakna Ada Masa Depan) mungkin bergabung dengan “pemerintahan rekonstruksi nasional” dengan Partai Likud, namun menekankan bahwa “Netanyahu tidak dapat memimpinnya.”

Halaman:

Editor: Arief TE

Sumber: AFP YouTube


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah