Netanyahu Tetap Bernafsu Serang Rafah di Gaza Selatan, Daerah yang Pernah Ia Sebut Wilayah Aman

- 19 Februari 2024, 09:04 WIB
PM Israel, Benyamin Netanyahu.
PM Israel, Benyamin Netanyahu. /Reuters/Ammar Awad/

MATA BANDUNG - Nafsu perang tak berperikemanusiaan dari Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu masih menyala-nyala. Pada Sabtu (17/2) ia menyatakan bahwa pihaknya akan melancarkan serangan militer ke Rafah di Jalur Gaza selatan, serta tidak akan menyetujui tuntutan Hamas untuk gencatan senjata dan pertukaran sandera.

Netanyahu mengatakan dalam konferensi pers di Yerusalem bahwa "tuntutan Hamas tidak masuk akal. Mereka ingin mencapai satu tujuan, yaitu kekalahan Israel."

"Jelas kami tidak akan menyetujuinya. Jika Hamas membatalkan tuntutan ini, barulah kami akan bisa melanjutkannya," tambahnya.

Baca Juga: Sekjen PBB Kembali Desak Pemberlakuan Gencatan Senjata di Gaza Demi Hindari Tragedi Lebih Besar

Menyedihkan! Warga Gaza Harus Minum Air Kotor karena Serangan Penjajah Israel Terus Berlanjut
Menyedihkan! Warga Gaza Harus Minum Air Kotor karena Serangan Penjajah Israel Terus Berlanjut
"Kami mempunyai kekuatan yang cukup untuk menghancurkan kekuatan Hamas di Gaza dan kami harus menghancurkan sebagian besar brigade mereka, dan kami telah membuat kemajuan besar dalam hal ini," lanjut Netanyahu.

Sebelumnya di hari yang sama, Kepala Biro Politik Hamas, Ismail Haniyeh, menekankan bahwa “perlawanan tidak akan sepakat apa pun kecuali penghentian total agresi, penarikan tentara pendudukan dari Jalur Gaza, pencabutan pengepungan yang tidak adil,"

"Serta penyediaan tempat penampungan yang aman dan layak bagi para pengungsi akibat kejahatan pendudukan, kembalinya para pengungsi, terutama ke Jalur Gaza bagian utara, diakhirinya kebijakan kelaparan yang biadab, dan komitmen terhadap rekonstruksi,” tegasnya

"Hamas selalu merespon dengan semangat positif dan bertanggung jawab melalui para mediator untuk menghentikan agresi terhadap rakyat kami, mengakhiri pengepungan yang tidak adil, dan memungkinkan aliran bantuan, tempat tinggal dan rekonstruksi," ujar Haniyeh dalam sebuah pernyataan.

Baca Juga: Truk-truk Bantuan Kemanusiaan ke Gaza Dihalangi oleh Aktivis Sayap Kanan Penjajah Israel dan Keluarga Sandera

Truk-truk bantuan masuk ke Gaza (foto arsip)
Truk-truk bantuan masuk ke Gaza (foto arsip) ANTARA/Xinhua/Ahmed Gomaa/tm/am
Pada Selasa (13/2) lalu perundingan mengenai usulan kesepakatan pertukaran sandera baru diadakan di Kairo, namun tidak ada kemajuan.

Halaman:

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x