7 Orang WNI Pekerja Scammer Online Terjebak di Laos Dipulangkan oleh Kemenlu

- 2 Mei 2024, 21:34 WIB
7 orang WNI yang sebelumnya mengaku tertipu untuk bekerja di sebuah Perusahaan scammer online di Golden Triangle Special Economic Zone (GTSEZ), Laos.
7 orang WNI yang sebelumnya mengaku tertipu untuk bekerja di sebuah Perusahaan scammer online di Golden Triangle Special Economic Zone (GTSEZ), Laos. //Kemenlu

MATA BANDUNG - Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Vientiane telah membantu fasilitasi kepulangan 7 orang WNI yang sebelumnya mengaku tertipu untuk bekerja di sebuah Perusahaan scammer online di Golden Triangle Special Economic Zone (GTSEZ), Laos.

Ketujuh WNI tersebut tiba di Jakarta dengan menggunakan penerbangan Thai Lion Air dari Laos dengan rute transit Bangkok, Thailand, Kamis 2 Mei 2024.

Ketujuh WNI dimaksud sebelumnya menginformasikan ke KBRI Vientiane, bahwa statusnya saat itu sudah dikeluarkan perusahaan dan berada di luar GTSEZ, dengan paspor lima orang di antara mereka masih ditahan oleh perusahaan sedangkan dua lainnya memegang paspor dengan status visa overstay sejak 18 April 2024.

Baca juga: Kemenlu RI: AS Lagi-lagi Khianati Perdamaian Timteng dengan Veto Draft Resolusi DK PBB atas Negara Palestina

Menyikapi hal tersebut, KBRI mengupayakan penyelesaian permasalahan ini,  salah satunya melalui jalur diplomatik agar dapat dilakukan evakuasi ke penginapan di Provinsi Bokeo, Laos sambil menunggu perkembangan mediasi dengan perusahaan dan meminta hak dokumen paspor mereka.

Dilansir dari laman resmi Kemenlu, Ketujuh WNI tersebut mengaku telah memperoleh gaji setelah bernegosiasi dengan perusahaan. Mereka mengaku direkrut oleh agen yang sama dan sampai saat ini disinyalir masih melakukan kegiatan perekrutan pemuda/pemudi di daerah Kalimantan Barat.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) telah berkoordinasi dengan Kementerian Sosial, dalam hal ini Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) yang akan memfasilitasi ketibaan mereka di Tanah Air dengan proses rehabilitasi, penampungan sementara dan pemulangan sesuai dengan prosedur penanganan korban TPPO.

Namun para WNI diam-diam meninggalkan bandara tanpa berkoordinasi dengan KBRI dan Kemlu. Ditengarai kepergian mereka dikarenakan bujukan dari salah seorang WNI yang bekerja di Mempawah, Kalimantan Barat.

Baca juga: Kemlu Mengimbau WNI yang Akan Bepergian ke Iran dan Israel untuk Menunda Perjalanan

Halaman:

Editor: Miradin Syahbana Rizky

Sumber: Kemenlu.go.id


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah