MATA BANDUNG – Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI) dan Perwakilan RI di Timur Tengah terus memantau dari dekat eskalasi yang terjadi pasca serangan Israel ke fasilitas diplomatik Iran di Damascus dan serangan balasan Iran ke Israel. Hal ini disampaikan melalui rilis pada laman kemlu.go.id.
Beberapa negara di Timur Tengah melakukan pembatasan atau penutupan wilayah udara mereka untuk penerbangan komersil maupun penerbangan lainnya, sebagai akibat dari eskalasi situasi keamanan di Timur Tengah.
Kemlu mengimbau untuk mengantisipasi gangguan jadwal penerbangan (flight disruption) dan segera menghubungi maskapai masing-masing untuk mendapatkan update penerbangan, bagi WNI yang berencana melakukan perjalanan dengan rute penerbangan melewati wilayah udara atau transit bandara di negara-negara Timur Tengah.
Selain itu, Kemlu juga kembali mengimbau seluruh WNI yang berencana untuk bepergian ke Iran dan Israel untuk menunda rencana perjalanan.
Tidak Ada Informasi WNI yang Terdampak
Kemlu terus lakukan komunikasi dan koordinasi dengan KBRI Amman, KBRI Tehran Perwakilan RI lainnya di Timur Tengah, termasuk situasi para WNI yang tinggal di kawasan tersebut.
KBRI Amman telah menjalin komunikasi dengan para WNI yang menetap di wilayah Israel. Hingga saat ini tidak ada informasi WNI yang terdampak dalam serangan balasan Iran ke Israel pada tanggal 14 April 2024 lalu.
Terdapat 115 WNI yg berada di Israel tercatat dalam Database KBRI Amman. Mayoritas menetap di Jerussalem, Tel Aviv dan Arava.