“Saat kita semua berdiri kembali, Islam tidak berdiri. Ada bercak darah di kepalanya. Pemuda itu menggendongnya dan mulai berlari,” lanjut Zaid.
Dalam waktu kurang dari satu jam, Burnat pun dinyatakan meninggal oleh petugas medis.
Sebelum menuju protes, saudara Burnat, Mohammad, mengatakan bahwa remaja itu sempat membuat kentang goreng dan menolak makan bersama saudara-saudaranya. "Dia memberi tahu kami bahwa dia tidak ingin terlambat," kata Mohammad.
"Hal terakhir yang Islam Burnat katakan kepada saya adalah jangan biarkan ayah dan ibu kami menangisi dia jika terjadi sesuatu padanya selama protes."
"Dia tidak mengira akan dibunuh. Dia pikir dia mungkin akan terluka atau ditangkap."
Wael merupakan korban termuda yang meregang nyawa setelah kepalanya ditrmbus timah panas oleh tentara Zionis Israel pada tanggal 18 Mei 2021.***