Network
MATA BANDUNG - Wael Burnat remaja palestina 16 tahun ditembak mati oleh tentara Zionis Israel, sang nenek Intisar Burnat tak kuasa ketika mendengar sang cucu sudah tiada.
Kabar kematian cucunya ditembak oleh Zionis Israel merupakan kejutan yang hebat bagi keluarga mereka.
Wael Burnat mempunyai pribadi yang sangat penyayang dikeluarganya, mengingat hal itu Intisar Burnat Nenek 75 tahun tak bisa menghentikan tangisannya.
Wael juga terbiasa membantu tugas - tugas neneknya dalam merawat dan membersihkan domba juga tanaman yang ada disekitar rumah keluarga.
"Dia sangat penyayang dan tidak pernah meninggalkan saya. Saya tidak tahu bagaimana saya bisa menahan ketidakhadirannya dan melanjutkan hidup saya tanpa dia," kata Intisar.
"Aku merasakan hatiku terbakar api." Tambahnya.
Kejadian Wael Burnat meninggal, ketika dirinya bersama penduduk desa pergi kedaerah Abu Laymoon di Bil'in yang terancam akan disita oleh Zionis Israel untuk perluasan pemukiman.
Aksi protes warga tersebut disambut tentara Zionis Israel dengan kekerasan, hingga menimbulkan 29 orang kehilangan nyawanya.
Pasukan Zionis Israel tiba di daerah itu segera setelah melancarkan konfrontasi. Menurut warga, yang terdengar hanya suara peluru tajam yang melanggar tradisi tentara menggunakan gas air mata dan bom suara untuk membubarkan demonstrasi rutin di Bil'in.
Salah satu teman Burnat, Abdullah Zaid yang berusia 14 tahun, yang menemaninya ke protes, mengatakan, "Saya takut dan saya berdiri di belakang menunggu lebih banyak orang dari desa itu datang. Tiba-tiba, suara itu terdengar. Peluru berbunyi sekali lagi, dan semua orang jatuh."
