Network
MATA BANDUNG - Sampai saat ini ada tujuh varian Vaksin Covid-19 yang sudah ada Indonesia. Diantaranya Coronavac, vaksin Bio Farma, AstraZeneca, Sinopharm, Moderna, Pfizer (Cominaty) dan Sputnik-V.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan bahwa Indonesia rencananya masih akan menerima varian vaksin Covid-19 baru pada September 2021.
Varian Vaksin Covid-19 terbaru itu bernama Jhonson and Jhonson. Menkes Budi mengatakan vaksin tersebut merupakan hibah dari Belanda.
Baca Juga: Update Bursa Transfer: Batal Pindah ke Manchester City, Ronaldo Resmi Kembali ke Manchester United
Baca Juga: AKRONIM : AL QUR'AN = AL FURQON PEMBEDA
Berbeda dengan varian vaksin yang sudah digunakan Indonesia seperti Astrazeneca ataupuin Sinovax yang memerlukan dua kali dosis suntikan, Menkes Budi menjelaskan vaksin Johnson and Johnson ini cukup disuntikkan satu kali saja.
"Kita akan kedatangan vaksin Johnson and Johnson itu dari Belanda itu tergeser (dari bulan ini) menjadi bulan depan, ini vaksin yang hanya satu suntikan saja," kata Budi dalam rapat kerja dengan DPR RI pada Rabu, 25 Agustus 2021.
Sementara itu, ada empat kandidat Produsen Vaksin Covid-19 yang saat ini mengajukan proses registrasi Izin Penggunaan Darurat (EUA) di Indonesia, ujar Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI Penny K Lukito.
Produsen tersebut diantaranya Johnson and Johnson yang didaftarkan oleh PT Johnson and Johnson Indonesia untuk vaksin berplatform adenovirus dengan satu dosis penyuntikan untuk orang dewasa di atas 18 tahun. Proses EUA saat ini sudah sampai pada tahap evaluasi khasiat dan keamanan.
