Dugaan Data Pengguna Aplikasi e-HAC Kemenkes Bocor, Berikut Kronolginya

- 1 September 2021, 07:50 WIB
Dugaan Data Pengguna Aplikasi E-HAC Kemenkes Bocor, Berikut Kronolginya
Dugaan Data Pengguna Aplikasi E-HAC Kemenkes Bocor, Berikut Kronolginya /Ilustrasi pixabay/ Pete Linforth /

 

MATA BANDUNG - Data yang sudah terdaftar di aplikasi Electronic Health Alert Card (e-HAC) yang dikembangkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) diduga telah bocor.

Berdasarkan laporan dari VPNMentor, setidaknya ada 1 juta lebih pengguna aplikasi e-HAC yang terdampak kebocoran data.

Aplikasi e-HAC merupakan Kartu Kesehatan versi modern dan menjadi salah satu persyaratan wajib bagi masyarakat ketika bepergian di dalam maupun luar negeri.

Baca Juga: 52 Ponsel jadul Akan di Blokir Oleh WhatsApp Berikut Daftarnya

Baca Juga: Berikut Lokasi dan Jadwal SIM Kelling Kota Bandung Rabu 01 September 2021

Menanggapi ini, juru Bicara Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Anton Setiawan menerangkan kronologi mengenai kasus kebocoran data yang menimpa pengguna aplikasi e-HAC pada selasa 31 Agustus 2021.

.- 22 Juli 2021, VPN Mentor pihak yang mempublikasi informasi tersebut pada awalnya mengirimkan informasi tentang kebocoran data aplikasi e-HAC milik Kementerian Kesehatan ke Indonesia Computer Emergency Response Team (CERT.ID), namun tidak mendapat respon.

.- 23 Agustus 2021 pukul 06.00 WIB, VPNMentor kembali mengirimkan laporan tersebut melalui email ke ID-SIRTII (Indonesia Security Incident Response Team On Internet Infrastructure) dan [email protected].

.- Laporan yang dikirim VPNMentor kemudian direspon oleh Tim Tanggap Insiden BSSN pada 23 Agustus 2021 pukul 08.39 WIB, setelah memverifikasi informasi tersebut.

.- Pada hari yang sama (23 Agustus 2021), tim BSSN langsung berkoordinasi dengan pihak Kementerian Kesehatan untuk menindaklanjuti laporan-laporan.

.- 24 Agustus 2021, Tim BSSN melakukan verifikasi dan mengkonfirmasi kembali ke pihak Kementerian Kesehatan melalui laporan dengan Nomor 021/TI/SDE.824.1/N/2021.

Baca Juga: Berpotensi Hujan di Sejumlah Wilayah, Berikut Prakiraan Cuaca Jawa Barat 1 September 2021

.- 25 Agustus 2021, Tim Kementerian Kesehatan menindaklanjuti laporan dengan mengatasi celah keamanan pada aplikasi e-HAC. Tim BSSN mengkonfirmasi hal ini kepada pihak Kementerian Kesehatan pada 25 Agustus 2021 pukul 15.31 WIB.

Di dalam sebuah laporan dari situs e-HAC, VPNMentor membenarkan bahwa pihaknya mengontak CERT.ID pada tanggal 22 Juli 2021 untuk menyampaikan prihal temuan kebocoran data di aplikasi e-HAC.

Sebelumnya, disebutkan bahwa VPNMentor pertama kali menemukan database bocor pada 15 Juli, lalu menghubungi Kemenkes Indonesia pada 21 Juli 2021.

VPNMentor kembali mengontak Kemenkes lima hari setelahnya, pada 26 Juli 2021.

Pada 24 Juli 2021, VPNMentor menginformasikan soal kebocoran data terkait kepada Google.

Baca Juga: 5 Cara Ampuh Mengatasi HP Android yang Cepat Panas

Laporan-laporan ikut diberikan kepada Indonesia Security Incident Response Team on Internet Infrastructure (ID-SIRTII) pada 16 Agustus 2021, dan BSSN pada 22 Agustus 2021.

Pada Selasa 31 Agustus 2021, respon akhirnya didapatkan dari pihak BSSN pada tanggal penyampaian laporan kebocoran data.

"Kami menghubungi mereka (BSSN) pada tanggal 22 Agustus 2021 dan mereka menjawab pada hari yang sama. 2 hari kemudian, yakni 24 Agustus 2021, server akhirnya dimatikan," tulis VPNMentor di website resminya.

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengucapkan bahwa kebocoran data pengguna terjadi pada aplikasi e-HAC versi pertama yang masih berdiri terpisah, dan belum terintegrasi dengan aplikasi PeduliLindungi.

Menurut Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan Anas Maruf, aplikasi e-HAC versi pertama tersebut sudah tidak digunakan lagi sejak 2 Juli 2021.

Baca Juga: 2 ribu Pengikut dalam 1 jam, Ini Cara Mudah dan Tebaru Menambah Followers di Instagram GRATIS!

Servernya juga berbeda dan berada di tempat yang tak sama, ujar Anas. Kendati demikian, masyarakat tetap diminta untuk menghapus aplikasi e-HAC versi lama apabila masih ada di ponsel. ***

 

Editor: Mia Dasmawati


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah