Anies Menerima Ajakan Prabowo untuk Diskusi, Namun Obrolan Terkait Kebijakan Harus Terbuka di Depan Publik

- 9 Januari 2024, 09:40 WIB
Prabowo Subianto (kiri) Anies Baswedan (kanan) dalam debat capres
Prabowo Subianto (kiri) Anies Baswedan (kanan) dalam debat capres /Foto: Antara/Boltim News/


MATA BANDUNG - Anies Baswedan, calon presiden nomor urut satu, menyatakan bahwa dirinya bersedia untuk menerima ajakan diskusi dari calon presiden nomor urut dua, Prabowo Subianto, tetapi harus dilakukan secara terbuka di hadapan publik.

"Harus di depan semua orang," kata Anies saat kunjungan kampanye di Gorontalo, Senin, 8 Januari 2024.

Dia menyatakan bahwa  isu-isu yang dibahas dalam diskusi tersebut adalah kebijakan yang disusun menggunakan uang pajak yang didapatkan dari rakyat. Sehingga pemanfaatan uang rakyat harus disampaikan depan rakyat sebagai bentuk pertanggungjawaban.

Karena menyangkut kebijakan, forum tersebut harus diselenggarakan secara terbuka. Dia menegaskan bahwa masyarakat harus diberitahu tentang masalah anggaran.

Selain itu, forum debat, meskipun waktu terbatas, harus digunakan dengan baik untuk memberikan penjelasan yang ingin didengar oleh publik.

Baca Juga: PDIP Membantah Pernyataan Prabowo dalam Debat Capres Ketiga Jika di Era Soekarno Gunakan Alutista Bekas

"Forum tadi malam itu adalah forum untuk menjelaskan, sesempit apapun waktu yang ada, ya harus dipakai untuk menjelaskan karena itulah forumnya," katanya.

Menurut capres nomor urut satu itu, jika terdapat penjelasan-penjelasan tambahan, boleh-boleh saja. Namun menurut dirinya, kesempatan menjelaskan itu jangan hanya perbincangan antar pribadi saja, sehingga harus dilakukan terbuka di hadapan publik.

"Kesempatan menjelaskan itu harus digunakan dan ini bukan obrolan antar pribadi, tapi ini obrolan terkait dengan kebijakan, harus di depan orang banyak," katanya.

Dalam debat ketiga pemilihan presiden 2024, Anies mengatakan bahwa hutang negara harus digunakan untuk tujuan yang produktif, bukan untuk membeli alutsista bekas seperti yang dilakukan Kementerian Pertahanan.

Baca Juga: Mahfud Sebut Data Anggaran Pertahanan Perlu Dibuka ke Publik, Jelaskan sebagai Bentuk Pertanggungjawaban

"Itu bukan sesuatu yang tepat, justru harus sebaliknya kita kerjakan," kata Anies saat debat.

Menteri Pertahanan itu menyatakan bahwa Anies tidak memahami masalah pertahanan saat Prabowo berbicara di segmen berikutnya. Dalam kesempatan debat capres ketiga tersebut, dirinya mengundang Anies untuk berdiskusi di manapun tempat yang Anies sukai.

"Saya akan bawa data, yang sebenar-benarnya ya," kata Prabowo saat debat.

Tiga pasangan kandidat presiden dan cawapres untuk Pemilu Presiden dan Wakil Presiden 2024 telah ditetapkan oleh KPU: Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar sebagai nomor satu, Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai nomor dua, dan Ganjar Pranowo-Mahfud Md sebagai nomor tiga.

Setelah debat pertama diadakan pada 12 Desember 2023 dan kedua diadakan pada 22 Desember 2023, KPU mengadakan debat ketiga, di mana para capres berbicara tentang pertahanan, keamanan, hubungan internasional, globalisasi, geopolitik, dan politik internasional.***

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah