Pakar Kesehatan: Kelelahan Saja Tidak Menyebabkan Orang Meninggal Dunia, Pasti Ada Penyakit Penyerta Lainnya

- 22 Februari 2024, 22:47 WIB
Pakar Kesehatan: Kelelahan Saja Tidak Menyebabkan Orang Meninggal Dunia, Pasti Ada Penyakit Penyerta Lainnya
Pakar Kesehatan: Kelelahan Saja Tidak Menyebabkan Orang Meninggal Dunia, Pasti Ada Penyakit Penyerta Lainnya /Dok. Antara/

MATA BANDUNG - Dr. Vito Anggarino Damay, Sp.JP(K), seorang pakar jantung dan pembuluh darah dari Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia, mengatakan bahwa kelelahan tidak menyebabkan kematian cepat. Namun, kondisi ini juga tidak boleh disepelekan.

"Mungkin lelah atau istilah awamnya tepar, yang bisa membuat seseorang tidak enak badan atau mudah terserang infeksi," ujar dr. Vito saat dihubungi, Rabu.

Menurut Vito, masalah jantung adalah penyebab paling umum kematian mendadak, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat hipertensi.

Dia menyatakan bahwa pasti ada penyakit sebelumnya yang tidak diketahui. Paling sering, itu adalah masalah jantung, terutama dengan riwayat hipertensi, yang merupakan penyebab utama serangan jantung.

"Pasti ada penyakit sebelumnya yang tidak diketahui. Paling sering ya masalah jantung. Apalagi dengan riwayat hipertensi yang merupakan faktor utama serangan jantung," kata dia.

Baca Juga: KPU Banyuwangi Ungkapkan Rasa Duka Mendalam atas Wafatnya Ketua KPPS

Menurut Vito, jika pasien hipertensi kelelahan, tekanan darah mereka akan meningkat, yang dapat menyebabkan stroke perdarahan atau serangan jantung.

Vito juga mengingatkan masyarakat, termasuk petugas pemilu, agar tidak menyepelekan kematian anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) yang meninggal pada Pemilu 2024 yang diduga akibat kelelahan.

Seseorang dapat mengalami beberapa gejala lelah yang dapat dianggap darurat dan membutuhkan penanganan, seperti tidak mampu lagi merespons panggilan telepon, tidak nyambung saat berbicara, tidak bisa makan, kehilangan fokus, dan terus ketiduran.

"Bukan tidak boleh kopi ya, tetapi artinya ketika butuh istirahat ya istirahat tidak distimulasi dengan kafein atau minuman berenergi," ujar Vito.

Baca Juga: Innalillahii, Turut Berduka Cita, Ketua KPPS Banyuwangi Meninggal karena Kelelahan

Selain itu, dia menyarankan agar orang meminum vitamin atau antioksidan serta melakukan pemeriksaan kesehatan rutin untuk memastikan bahwa tubuh mereka tetap sehat sebelum rusak karena penyakit yang tidak diketahui.

Sementara itu, dalam laporan dukungan kesehatan selama Pemilu 2024, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Ani Ruspitawati menyatakan sebanyak tujuh orang meninggal dunia hingga Senin (19/2).

Dari ketujuh orang ini, dua petugas pemilu, satu anggota kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS), satu anggota perlindungan masyarakat (Linmas), dan satu orang lainnya adalah pemilih.

Baca Juga: KPU Siapkan Santunan untuk Petugas Ad Hoc yang Meninggal Dunia

Ani mengatakan bahwa penyebab kematian pasien ini berbeda-beda, mulai dari penyakit jantung, penyakit jantung, kecelakaan, hingga kematian pasien saat mereka tiba di fasilitas kesehatan pertama kali.

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah