Tim Hisab Rukyat Kemenag RI Nyatakan Ijtima Telah Terjadi di Indonesia sejak Selasa Dini Hari, 9 April 2024

- 9 April 2024, 22:15 WIB
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (dua dari kanan) dalam konferensi pers sidang isbat penetapan 1 Syawal 1445 H atau Idul Fitri 2024 di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (9/4/2024).
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas (dua dari kanan) dalam konferensi pers sidang isbat penetapan 1 Syawal 1445 H atau Idul Fitri 2024 di Kantor Kementerian Agama, Jakarta, Selasa (9/4/2024). /ANTARA/Lintang Budiyanti Prameswari/aa.

MATA BANDUNG - Pemerintah RI melalui Kementerian Agama telah menetapkan besok, Rabu 10 April 2024, sebagai 1 Syawal 1445 H Hari Raya Idul Fitri bagi umat Islam di seluruh Indonesia. 

"Berdasarkan hisab posisi hilal wilayah Indonesia yang sudah masuk kriteria MABIMS, serta adanya laporan hilal yang terlihat, disepakati bahwa 1 Syawal tahun 1445 Hijriah jatuh pada Hari Rabu, 10 April 2024 Masehi," ujar Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas dalam konferensi pers penetapan sidang Isbat.

Namun, ada kisah yang menarik dari anggota Tim Hisab Rukyat Kementerian Agama (Kemenag) RI Cecep Nurwendaya. Ia menyatakan ijtimak posisi bulan berada di antara bumi dan matahari dalam satu bujur astronomis yang menentukan 1 Syawal 1445 H sudah terjadi di Indonesia sejak dini hari Selasa, 9 April 2024, pada pukul 01.20.47 WIB.

Baca Juga: Alhamdulillah, Kata BMKG, Wilayah Jabar Diprakirakan Cuaca Cerah saat Shalat Idul Fitri 

Ijtima Selasa dini hari

 Anggota Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama Cecep Nurwendaya sebutkan posisi Hilal sudah memenuhi kriteria.
Anggota Tim Hisab dan Rukyat Kementerian Agama Cecep Nurwendaya sebutkan posisi Hilal sudah memenuhi kriteria.
"Ijtimak sudah terjadi pada tadi dini hari tadi (9/4) pukul 01.20.47 WIB, bahkan yang menarik, ijtimak sudah terjadi pada Senin (8/4) pukul 18.20.47 waktu dunia atau Universal Time (UT)," kata Cecep saat memaparkan posisi hilal pada sidang isbat di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan ijtimak 1 Syawal ini berbeda dengan penetapan awal Ramadhan 1445 Hijriah yang ijtimaknya setelah Ashar, sehingga waktu Maghrib pendek, jadi hilal atau sabitnya sangat tipis, karena umurnya belum lama. 

"Sekarang, ijtimak sudah terjadi dini hari, akibatnya seluruh wilayah Indonesia ketinggian hilalnya sangat signifikan," ujarnya. 

Baca Juga: Berbagi Momen Bahagia bersama Keluarga di Hari Raya yang Fitri Bisa Tanpa Akses Internet, Cek di Sini

Kriteria MABIMS

Ilustrasi seorang petugas sedang menggunakan teleskop untuk melihat hilal.
Ilustrasi seorang petugas sedang menggunakan teleskop untuk melihat hilal. ANTARA FOTO/SAIFUL BAHRI
Ia menyebutkan di wilayah NKRI sudah masuk kriteria awal bulan, sehingga 1 Syawal 1445 Hijriyah, jatuh pada hari Rabu 10 April 2024. 

Cecep juga memaparkan berdasarkan kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) tanggal 29 Ramadhan 1445 H atau 9 April 2024, posisi hilal di seluruh wilayah NKRI sudah masuk kriteria minimum tinggi hilal 3 derajat dan elongasi 6,4 derajat, sehingga tanggal 1 Syawal 1445 secara hisab jatuh bertepatan dengan Hari Rabu 10 April 2024. 

Halaman:

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x