Network
MATA BANDUNG - PT Jasa Marga (Persero) Tbk telah melakukan persiapan menyeluruh untuk menyediakan sarana untuk lajur "contraflow" dalam rangka menghadapi periode arus balik Idul Fitri 1445 Hijriah. Langkah ini diambil guna meningkatkan kenyamanan dan keselamatan pengguna jalan saat arus balik tersebut berlangsung.
"Pada saat pelaksanaan rekayasa lalu lintas, kami akan menyiapkan sarana lawan arus (contraflow) demi keamanan dan keselamatan (safety) pengguna jalan," kata Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO) Yoga Trianggoro di Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, Jumat.
Direktur Utama PT Jasamarga Tollroad Operator (JMTO), Yoga Trianggoro, menjelaskan bahwa pemasangan reflektor dua sisi pada penghalang median di sepanjang lajur "contraflow" menjadi salah satu langkah untuk meningkatkan kesadaran pengguna jalan terhadap lajur tersebut.
Baca Juga: Info Mudik: Menhub Usulkan WFH sebagai Upaya Antisipasi Lonjakan Arus Balik
Selain itu, pemasangan paket perambuan juga dilakukan di akses masuk dan setiap lima kilometer sepanjang lajur "contraflow" guna memastikan pengguna jalan tetap tertib.
Berbagai tindakan lainnya juga dilakukan, seperti penempatan kerucut lalu lintas dengan jarak maksimal 10 meter sepanjang lajur "contraflow", serta penempatan penghalang plastik secara rapat setiap 2,5 kilometer guna menertibkan kendaraan. Lebih lanjut, penambahan petugas pengatur lalu lintas dan pengawalan kendaraan patroli jalan raya (PJR) juga dilakukan untuk memastikan kelancaran arus lalu lintas.
"Mobil ini secara berkala dapat mengatur kecepatan kendaraan yang melalui lajur lawan arus agar tidak melebihi batas kecepatan yang dipersyaratkan," katanya.
Baca Juga: Info Mudik: Pemberlakuan 'One Way' oleh Jasa Marga Dibatalkan Sementara
Yoga juga menekankan pentingnya kerja sama dari pengguna jalan dalam mengikuti aturan yang ditetapkan. Dia mengingatkan agar pengguna jalan tidak mendahului kendaraan di lajur "contraflow" dan tetap pada lajur yang telah ditentukan. Selain itu, jika mengalami gangguan perjalanan, pengguna jalan diminta untuk berhenti di bahu sebelah kiri lajur atau bahu dalam, serta diingatkan untuk tidak menyeberang ke lajur yang berlawanan arah.
