Semua Jenis Kendaraan Listrik Direncanakan Menjadi Alat Transportasi Massal di IKN

- 10 Juni 2024, 16:00 WIB
 Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (tengah) didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno (kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri)
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi (tengah) didampingi Dirjen Perhubungan Darat Hendro Sugiatno (kanan) dan Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal (kiri) /Foto: ANTARA/

MATA BANDUNG - Kereta listrik akan mulai beroperasi di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, pada Agustus 2024. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan hal ini kepada awal media kemarin, Minggu (9/6).

"Kita pikir penerapan electric vehicle di IKN relatif sudah bisa terlaksana dalam bulan Agustus nanti," kata Menhub Budi saat peninjauan transportasi massal Transjakarta di Jakarta.

Seperti diketahui, Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) sudah merencanakan pengoperasian bus-bus listrik untuk transportasi massal. Selain itu, terdapat juga kereta otonom tanpa rel atau Autonomous-rail Rapid Transit (ART) untuk melayani transportasi massal.

Baca Juga: Cek di Sini Daftar 38 Kementerian dan Lembaga Negara RI yang Akan Pindah ke IKN Gelombang Pertama 

Kendaraan listrik semua

PLN Cari Mitra Bisnis Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Simak Syarat dan Cara Daftarnya
PLN Cari Mitra Bisnis Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), Simak Syarat dan Cara Daftarnya

"ART itu semacam trem tapi yang istimewa tanpa rel dan listrik, dia pakai baterai, Agustus mulai berjalan," ujar Budi.

Ia juga mengimbau para menteri dan pejabat eselon I diminta untuk menggunakan kendaraan listrik saat berada di IKN. "Swasta apakah itu blue bird, gojek, grab sudah mau beroperasi di sana," tuturnya.

Sementara untuk taksi terbang atau drone yang mengangkut penumpang, Menhub Budi menuturkan pihaknya belum bisa menemukan regulasi yang sesuai.

"Regulasi ini kan kita mengacu pada negara-negara maju, Amerika pun belum memberikan suatu izin yang formal," ujarnya.

Baca Juga: ASN yang Pindah ke IKN pada Tahun Pertama Dapatkan 1 Unit Apartemen Ukuran 98 m persegi dan Tunjangan Khusus

Taxi terbang 

Terbang Tanpa Supir.
Terbang Tanpa Supir. Instagram @gardkarlsen

Oleh karena itu, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) belum akan memberikan izin untuk taksi terbang sebagai moda transportasi di IKN.

"Kota menggunakan drone, ada risikonya. Oleh karenanya, kita belum memberikan izin untuk taksi terbang, untuk exhibition boleh, untuk angkutan umum belum," tuturnya.

Sebelumnya, terkait layanan bus listrik, Kemenhub telah melaksanakan kajian perencanaan teknis angkutan umum di KIPP tahap 1 dengan mengusulkan 3 rute trayek.

Ketiga trayek tersebut yakni rute Park & Ride sampai Masjid Raya dengan total kebutuhan 13 bus medium; rute Park & ride sampai Botanical Garden total kebutuhan armada 7 bus medium; dan rute Park & ride 1 sampai Park & ride 2 dengan total kebutuhan 21 armada.

Baca Juga: Sebanyak 6.000 ASN akan Dipindahkan ke IKN setelah Agustus 2024

Blue Bird Taksi Listrik: Solusi Transportasi Ramah Lingkungan
Blue Bird Taksi Listrik: Solusi Transportasi Ramah Lingkungan

 

Sementara itu, Otoritas Ibu Kota Nusantara (OIKN) juga berencana bekerja sama dengan Bluebird untuk melayani rute di dalam IKN atau KIPP tahap 1, dalam hal ini terkait pengadaan bus listrik dan rencana operasionalnya.

Kemudian, untuk 2025 telah diusulkan anggaran Buy the Service (BTS) untuk melayani rute IKN. Terkait rencana rute akan menyesuaikan dengan persil tanah yang sudah terbangun, sedangkan jumlah kebutuhan armadanya masih menunggu kajian dan review dari tim OIKN.

Kemenhub akan memberikan dukungan terkait transportasi dalam rangka peringatan HUT RI ke-79 di IKN pada 17 Agustus 2024.***

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah