Workshop Public Relations SKPI Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa yang Baru Lulus, agar Siap Hadapi Dunia Kerja

18 Desember 2023, 23:37 WIB
Workshop Public Relations SKPI Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa yang Baru Lulus, agar Siap Hadapi Dunia Kerja /Dok. MATA BANDUNG/

MATA BANDUNG - Badan Pengurus Cabang Perhimpunan Hubungan Masyarakat Bandung ( BPC Perhumas Bandung) bekerjasama dengan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) dan Universitas Pasundan (UNPAS) menyelenggarakan Workshop Public Relations (PR) guna mendapatkan Surat Keterangan Pendamping Ijazah (SKPI) dengan tema "How to  Become a Competent Junior Public Relations" di Aula Suradireja UNPAS, Senin 18 Desember 2023.

 

Hadir sejumlah petinggi kampus UNPAS di acara Workshop PR - SKPI yaitu Kepala Program Studi (Kaprodi) Ilmu Komunikasi FISIP UNPAS Dr. Rasman Sonjaya, M.Si., Dekan FISIP UNPAS Dr. Kunkurat, M.Si.

Adapun narasumber yang mengisi acara workshop SKPI ini adalah Kepala Divisi Humas dan Informasi Pelayanan Publik (IPP) UNIKOM yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua ll BPC Perhumas Bandung, Dr. Ir. Yuni Mogot, M.Si., CPR. Dr. Yuni hadir membawakan materi pada sesi I "Basic Public Relations".

Selanjutnya Direktur Humas dan Protokoler UNIKOM yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua I BPC Perhumas Bandung, Dr. Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si., CICS, memaparkan materi dengan tema “Management Event PR”. 

 Baca Juga: 92 Jurnalis Terbunuh dalam Aksi Genosida yang Dilakukan Penjajah Israel Sejak 7 Oktober 2023

Workshop Public Relations SKPI Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa yang Baru Lulus, agar Siap Hadapi Dunia Kerja

Kemudian Dosen Pascasarjana UNPAS yang juga menjabat sebagai Dewan Penasihat BPC Perhumas Bandung, Dr. Eki Baihaki, MSi., membawakan materi Workshop SKPI ini dengan tema "Komunikasi Efektif".

Adapun materi pamungkas workshop ini disampaikan oleh Dosen Program Studi Humas Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran (UNPAD) yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pengembangan Kompetensi BPC Perhumas Bandung, Dr. Trie Damayanti, S.Sos., M.Si. Ia menjelaskan materi mengenai Digital Public Relations.

 

Sementara itu, Kaprodi Ilmu Komunikasi UNPAS, Dr. Rasman mengatakan bahwa workshop ini diselenggarakan untuk menyiapkan lulusan UNPAS lebih siap memasuki dunia kerja. Ia juga mengucapkan terima kasih kepada Perhumas Bandung atas terselenggaranya acara ini.

 

“Tahun ini dalam rangka menunjang SKPI, nilai tambah bagi lulusan untuk memasuki dunia kerja. Mempersiapkan para mahasiswa yang baru lulus memasuki dunia kerja,” kata Kaprodi Ilmu Komunikasi UNPAS dalam sambutannya.

 Baca Juga: Peringatan Hoaks: Kementerian Kesehatan RI Tidak Mengeluarkan Surat Edaran Soal Kewajiban Penggunaan Masker

Dok. MATA BANDUNG

Lebih lanjut menurut Dr. Kunkurat, mahasiswa yang baru lulus dari pendidikan tinggi  tidak cukup hanya mendapatkan ijazah saja.

“Ijazah itu tanda mahasiswa lulus, tanda pernah sekolah. Nah SKPI ini tidak hanya memberikan data tentang skor akademis tetapi juga kompetensi khusus. Jadi siapapun yang membutuhkan, mendapatkan kompas yang lebih pasti dan konkrit  tidak abstrak,” terang Dekan FISIP UNPAS Dr. Kunkurat.

Dikatakan Dr. Kunkurat, lembaga yang akan menerima mahasiswa lebih efisien, tidak usah lagi mengarahkan dan mendidik lagi, karena kampus telah membekali dengan workshop dengan berbagai kebutuhan.

 

“Jika di sektor SDM, ada jobtraining, itu butuh waktu dan biaya. Gap ini diselesaikan dengan SKPI dan SKPI ini memberikan pilihan, ada 7 mitra, mana kira-kira yang sesuai dengan kompetensi mahasiswa,” terang Dr. Kunkurat.

“Pada tahun mendatang, mitra bertambah dgn mitra yang berbeda. AI tidak dapat menggantikan manusia, karena manusia itu unik,” tambah Dekan FISIP UNPAS Dr. Kunkurat.

 

Workshop Public Relations SKPI Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa yang Baru Lulus, agar Siap Hadapi Dunia Kerja

Dr. Yuni Mogot Prahoro dalam paparan materi "Basic Public Relations” menyebutkan bahwa seorang karyawan harus menjaga nama baik perusahaan dan brandnya. Ia juga menyebutkan bahwa praktisi PR sekarang harus mempunyai kompetensi baru yang dimiliki oleh seorang PR.

 

“Seorang PR jaman now harus mempunyai kemampuan data analytics, konten kreator, sekaligus juga aktif di sosial media,” ujar Dr. Yuni Mogot.

 

Dr. Yuni Mogot menerangkan soal pentingnya media relations, membina hubungan dengan media, karena media mempunyai beberapa keunggulan.

“Keunggulan media diantaranya adalah jangkauan, audiens terterpa secara serentak, serta media juga mampu mengubah opini publik. Sebagai praktisi, kita harus memperlakukan media seperti sahabat,” ujarnya.

Baca Juga: Wacapres Mahfud MD: Tak Punya Persiapan Khusus Jelang Debat Kedua, Datang Saja dan Siapkan Wawasan yang Luas

Selanjutnya, Dr. Desayu Eka Surya, S.Sos., M.Si., CICs menyampaikan materi terkait Manajement Event Public Relations.

Dalam paparannya, Dr. Desayu Eka yang akrab dipanggil Bunda itu menyampaikan bahwa, tujuan dari workshop berupaya untuk mengajak peserta memahami dan melatih kembali kemampuan diri dalam pengelolaan sebuah acara mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga evaluasi.

“Kami dan prodi mencoba ntuk memahami dan melatih kembali kemampuan diri dalam pengelolaan sebuah acara. Memahami dan menjelaskan kembali mengenai tujuan sebuah acara digelar sebagai penunjang kegiatan organisasi serta membuat sebuah acara dengan konsep yang benar dan mencapai tujuan yang diharapkan,” ungkap Bunda.

Menurutnya, segala kegiatan PR atau event merupakan peristiwa yang dialakukan dengan disengaja, terencana.

“Sebuah organisasi mempunyai SOP, kegiatan se-insiden apapun sudah mempunyai SOP, sehingga acara bisa terlaksana dengan baik,” ujarnya.

 

 

Workshop Public Relations SKPI Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa yang Baru Lulus, agar Siap Hadapi Dunia Kerja

 

Materi sesi pamungkas workshop Public Relations ini disampaikan oleh Dr. Trie Damayanti, yang memberikan penjelasan mengenai Digital Public Relations. Hingga saat ini ia masih berkeyakinan bahwa teknologi AI belum bisa menggantikan peran manusia dalam PR selama melibatkan strategi di dalamnya.

Dalam workshop tersebut, para peserta diberikan tugas tim yang dibagi menjadi 4 kelompok. Mereka diharuskan untuk mempresentasikan rancangan prosposal dan kemampuan public speaking dalam waktu 7 menit. Para peserta mengikuti kegiatan workshop PR-SKPI yang dibarengi  praktek ini dengan antusias. Di akhir acara, penyelenggara mengumumkan tim mana yang unggul dalam menyelesaikan tugas.***

Editor: Mia Nurmiarani

Tags

Terkini

Terpopuler