BREAKING NEWS! Genderang Bertalu Kembali, UI Ajak Seluruh Masyarakat Indonesia Rapatkan Barisan Kawal Pemilu

- 2 Februari 2024, 13:55 WIB
Genderang Bertalu Kembali, UI Ajak Seluruh Masyarakat Indonesia Rapatkan Barisan Kawal Pemilu
Genderang Bertalu Kembali, UI Ajak Seluruh Masyarakat Indonesia Rapatkan Barisan Kawal Pemilu /Dok. Tangkapan layar youtube KBA Talks /

Menurut Harkristuti, warga dan alumni Universitas Indonesia, prihatin atas hancurnya tatanan hukum dan demokrasi. Hilangnya etika bernegara, dan bermasyarakat. Terutama korupsi, kolusi, dan nepotisme, yang telah menghancurkan kemanusiaan serta merampas akses keadilan pada kelompok-kelompok miskin, terhadap berbagai hak yang berkaitan dengan kelayakan hidup.

Baca Juga: Akademisi UGM Sampaikan Petisi Bulaksumur kepada Jokowi, Ingatkan Soal Penyimpangan Moral Demokrasi Kerakyatan

Harkristuti melanjutkan dalam pernyataannya, keserakahan atas nama pembangunan, tanpa naskah akademik yang berbasis data. Tanpa kewarasan akal budi, dan kendali. Nafsu keserakahan, telah menyebabkan semakin punahnya sumber daya alam, hutan, air, kekayaan di bawah tanah, dan laut, memusnahkan keanekagaman hayati, dan hampir semua kekayaan bangsa kita.


"Mereka lupa bahwa di dalam hutan, di pinggir sungai, danau, dan pantai ada orang, ada manusia, ada flora dan fauna, dan keberlangsungan kebudayaan masyarakat adat, bangsa kita, bangsa Indonesia," ujar Harkristuti.

Para Guru Besar dan segenap sivitas akademika menyatakan resah dan sekaligus geram atas sikap tindak para pejabat, elit politik dan hukum, yang mengingkari sumpah jabatan mereka untuk menumpuk harta pribadi. Menumpuk kekuasaan, membiarkan negara tanpa kelola, dan digerus korupsi yang memuncak menjelang pemilu.

Baca Juga: Jokowi Sebut Presiden Boleh Dukung Capres, Pakar Hukum Tata Negara: Pasal Itu Tidak Berlaku, Cek Penjelasannya

Mereka juga merasa cemas, kegentingan saat ini akan menghancurkan masa depan bangsa Indonesia. Menurut Harkristuti, Soepomo, salah satu perumus konstitusi undang-undang Dasar 1945, yang merupakan Rektor UI tahun 1951 sampai dengan 1954, menyampaikan  agar sivitas akademika Universitet Van Indonesia, dengan otonomi atau kebebasan akademik yang melekat, harus bisa merebut kembali zaman keemasan Sriwijaya yang menjadi pusat ilmu pengetahuan dan kesejahteraan.

Harkristuti mengatakan bahwa berdasarkan ruh kebebasan akademik yang mereka punya, mereka mengajak warga dan alumni dan juga seluruh warga Indonesia untuk segera merapatkan barisan. Berikut ini adalah 4 seruan dari kampus perjuangan Universitas Indonesia pada 2 Februari 2024.

  1. Mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi
  2. Menuntut hak pilih rakyat dalam pemilu dijalankan tanpa intimidasi tanpa ketakutan berlangsung secara jujur dan adil
  3. Menuntut agar semua ASN, pejabat pemerintah TNI dan polri bebas dari paksaan untuk memenangkan salah satu paslon
  4. Menyerukan agar semua perguruan tinggi di seluruh tanah air mengawasi dan mengawal secara ketat pelaksanaan pemungutan suara serta penghitungannya di wilayah masing-masing

"Mari kita jaga bersama demokrasi dan negara kesatuan republik Indonesia yang kita cintai dan banggakan, Depok, 2 Februari 2024," ujar Harkristuti menutup pernyataan sikap dari kampus perjuangan UI.***

Halaman:

Editor: Mia Nurmiarani


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x