Konflik Afrika Selatan Semakin Mengerikan, 72 Orang Dilaporkan Tewas

- 14 Juli 2021, 09:00 WIB
Afrika Selatan Genting, Penjarahan dan Serangan Terjadi Usai Mantan Presiden Jacob Zuma Dipenjara.
Afrika Selatan Genting, Penjarahan dan Serangan Terjadi Usai Mantan Presiden Jacob Zuma Dipenjara. /[Siphiwe Sibeko/Reuters]

Pejabat keamanan mengatakan pemerintah sedang bekerja untuk menghentikan penyebaran kekerasan dan penjarahan, yang telah menyebar dari rumah Zuma di provinsi KwaZulu-Natal ke kota terbesar di negara itu Johannesburg dan sekitar provinsi Gauteng, dan ke kota pelabuhan Samudera Hindia Durban.

Dinas Kepolisian Afrika Selatan (SAPS) mengatakan Selasa malam bahwa sebanyak 72 orang telah kehilangan nyawa dan 1.234 orang telah ditangkap dalam beberapa hari terakhir protes yang kini berubah menjadi penjarahan dan kerusuhan yang merajalela.

Baca Juga: Sim Keliling Kota Bandung Hari Ini Rabu 14 Juli 2021, Berikut Jadwal dan Lokasinya

Ada laporan kekerasan sporadis di dua provinsi lain juga dan "petugas penegak hukum berpatroli di daerah-daerah ancaman yang diidentifikasi dalam upaya untuk mencegah kemungkinan kriminalitas oportunistik," kata SAPS.

Ratusan penjarah menyerbu gudang dan supermarket di Durban, salah satu terminal pengiriman tersibuk di benua Afrika dan pusat ekspor-impor.

Di luar gudang pengecer Game Durban, para penjarah mengisi mobil dengan barang-barang elektronik dan pakaian, kata seorang saksi mata Reuters. Di dalam, lantai berantakan dari kemasan yang dibuang saat kerumunan mengosongkan rak.

Baca Juga: Bikin Iri, Warga Italia Merayakan Juara Euro 2021 Berkerumun dan Tanpa Masker

Toko-toko dan pom bensin terpaksa ditutup sementara di jalan-jalan para pengunjuk rasa melemparkan batu dan polisi membalas dengan peluru karet, kata wartawan Reuters.

Rekaman udara dari saluran lokal eNCA menunjukkan asap hitam mengepul dari beberapa gudang Durban, sementara puing-puing berserakan.

Sebuah pabrik pakaian yang menyediakan 600 pekerjaan di Isithebe, utara Durban, akan terpaksa ditutup karena semua mesin dan bahannya telah dijarah, kata serikat pekerja tekstil di Afrika Selatan.***

Halaman:

Editor: Nugraha A.M


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah