Network
MATA BANDUNG - Siapa sih perempuan yang tidak suka disebut cantik? Pada umumnya perempuan pasti akan merasa bahagia dan bangga mendengar dirinya dibilang cantik. Tapi tahukah bahwa ada juga istilah yang menyebutkan bahwa “cantik itu relative?” Waw apakah itu?
Ya, definisi cantik atau tak cantik itu tergantung penilaian setiap orang. Yang jelas, pasti beda-beda lo. Ada yang, mungkin, mengatakan si A cantik tapi belum tentu menurut yang lain si A cantik. Tapi ada juga yang disebut cantik mutlak artinya cantik yang didasarkan pada aturan atau ciri-ciri perempuan cantik seperti tinggi badan yang tinggi, hidung mancung, kulit putih dan sederet lainnya.
Nah, karena banyak yang mendenisikan kata 'cantik' dengan sederatan ciri fisik maka tidak heran apabila akhirnya banyak perempuan yang berlomba-lomba “mereduplikasi” atau “merenovasi” bagian tubuh yang belum memiliki kriteria cantik seperti mengubah bentuk hidung, bentuk payudara hingga kecemerlangan warna gigi.
Hal ini sesuai dengan teori ‘cantik’ yang dipaparkan Melliana (2016:11) di jurnal Etnografi Indonesia Vol 2, Edisi 1 Juni 2017 bahwa ‘cantik’ berasal dari bahasa latin 'bellus' yang dulu diperuntukkan bagi para perempuan dan anak-anak.
Baca Juga: Ancaman Robot AI Cantik M3GAN Masih Dapat Kamu Saksikan Cek Jadwal Bioskop XXI Bandung hari ini
Namun, sebetulnya setiap perempuan itu cantik lo. Allah menciptakan mahluk yang dinamakan perempuan telah sesuai aturan dan takarannya. So, tinggal perempuan sendiri yang harus mencari jati diri sebagai perempuan yang mempunyai kecantikan dari dalam.
Nah, bagaimana cara agar inner beauty seorang perempuan keluar bahkan meningkat berikut hal yang dapat dilakukan agar kecantikan perempuan semakin kuat terpancar.
1. Memperbaiki Akhlak
Bagaimanapun cantik secara fisik apabila mempunyai akhlak yang kurang baik seperti sombong, tidak ramah, gampang marah bisa membuat diri menjadi tidak menarik. Karena itu, memperbaiki akhlak menjadi hal pertama yang harus diperhatikan oleh perempuan untuk meningkatkan skala inner beauty-nya.
2. Gali potensi yang dimiliki
Temukan potensi apa yang dimiliki. Jangan anggap remeh hal sekecil apapun yang dikuasai oleh diri sendiri misalnya saja memasak, merajut, mendandani orang lain. Bukan hal tidak mungkin, memasak, merajut atau mendandani orang lain bisa menjadi sumber tambahan penghasilan bagi keluarga
