Pakar Kesehatan Sarankan Perbanyak Vitamin D di Musim Hujan untuk Menjaga Tubuh Agar Tetap Sehat

- 11 Februari 2024, 20:19 WIB
Ilustrasi seorang anak di bawah hujan dengan payung.
Ilustrasi seorang anak di bawah hujan dengan payung. /Pexels.com

MATA BANDUNG - Musim hujan belakangan ini terjadi seperti roller coaster. Kadang hujan deras berjam-jam, tapi kadang juga panas berjam-jam. Cuaca seperti ini perlu diwaspadai oleh setiap orang, khususnya para orangtua untuk menjaga tubuh agar tetap sehat dan menghindari anak-anak terserang penyakit yang biasanya muncul pada musim hujan.

Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah Bali, dr. Anak Agung Ayu Yuli Gayatri menyarankan masyarakat untuk memperbanyak mengkonsumsi vitamin D saat memasuki musim hujan. Kenapa? Karena vitamin D diketahui memiliki kemampuan untuk memperkuat imunitas melawan berbagai penyebab penyakit.

"Banyak penelitian yang membuktikan kalau vitamin D bisa melawan penyakit, baik berupa virus, bakteri, atau yang lainnya, karena bisa melakukan mekanisme pertahanan melalui pembentukan protein-protein tertentu," kata Yuli dalam siniar Kementerian Kesehatan yang diikuti di Jakarta dalam sebuah seminar luring.

Baca Juga: Atur dan Konsisten Waktu Tidur untuk Atasi Gangguan Tidur dan Hasilkan Kesehatan Optimal Fisik dan Mental

Penduduk terbanyak

Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah Bali, dr. Anak Agung Ayu Yuli Gayatri
Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. dr. I.G.N.G. Ngoerah Bali, dr. Anak Agung Ayu Yuli Gayatri Antara
Menurut Yuli Indonesia termasuk salah satu negara dengan penduduk yang paling banyak kekurangan vitamin D di dunia. Sehingga selain lebih banyak berolahraga di bawah sinar matahari, masyarakat juga perlu mengkonsumsi suplemen yang mengandung vitamin D, karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Ia memaparkan beberapa penyakit yang sering muncul di saat musim hujan, diantaranya influenza, demam berdarah dengue (DBD), diare, dan leptospirosis.

"Umumnya yang terjadi itu flu, ditularkan melalui percikan ludah atau dahak dari manusia ke manusia lainnya," katanya.

Baca Juga: Tips Jaga Pola Makan Bergizi dan Sehat Agar Terhindar dari Flu dari Pakar Kesehatan Kelas Dunia

Penyakit DBD

Kemudian, DBD, yang penyebabnya juga virus, hanya saja penularannya melalui hewan perantara yakni nyamuk. Umumnya kasus DBD meningkat saat musim hujan, karena nyamuk lebih banyak berkembang biak di air yang tergenang, misalnya pada daun-daun, taman yang rimbun, atau wadah-wadah yang menampung air.

Ia menjelaskan, gejala awal DBD yakni demam yang bertahan dalam kurun waktu 2-7 hari, disertai dengan sakit kepala yang khas di belakang mata.

Halaman:

Editor: Arief TE

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x