Sebelum Jaman Gadget Menyerang

13 Mei 2022, 18:41 WIB
Sebelum Jaman Gadget Menyerang (Foto: Pixabay) /

MATA BANDUNG - Dulu, sebelum ada gadget dan tetek bengeknya, banyak aktipitas sosial yang dilakukan seperti jaga pos kamling sambil ngopi dan ngobrol ngalor ngidul.

Ibu-ibu arisan dan kumpul-kumpul hajatan sambil "bergosip ria". Para remaja karang taruna yang aktif membangun desa dengan nilai gotong royong dan kebersamaan.

Anak-anak yang berlarian, bermain kelereng di jalanan depan rumah. Dua remaja yang sedang kasmaran dengan saling berkirim surat, rela mengantre di wartel demi berkabar dengan orang tersayang di seberang sambil bercakap-cakap dengan yang lainnya.

Baca Juga: Latar Belakang Kedatangan Bangsa Barat ke Indonesia

Baca Juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Filipina di SEA Games 2021 melalui RCTI Plus pukul 15.15 WIB

Bapak-bapak yang bergotongroyong dalam menjaga kebersihan dan kerapian desa. Ibu-ibu yang berkutat di tungku kayu bakar dengan canda tawa meski keringat sebesar biji jagung menggantung di kening.

Anak-anak yang ceria dan bahagia meski berburu capung hanya dengan ranting yang ujungnya diikat plastik.

Perkumpulan yang selalu penuh gelak tawa tanpa saling hina. Rekreasi atau jalan-jalan yang selalu ramai canda tawa dan sarat kebersamaan, tidak ada yang sibuk dalam kesendirian.

Sekarang, seiring kemajuan zaman banyak nilai kehidupan yang menurun. Kebersamaan dalam keseharian yang hilang perlahan.

Jalanan depan rumah yang sepi dari

permainan ala kadar anak-anak karena lebih memilih bermain game online. Poskamling yang sepi dari obrolan bapak-bapak tengah malam karena masing-masing sibuk dengan ponselnya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Asmara Hari Ini Untuk Pisces

Hajatan yang sepi dari "gosip ria" ibu-ibu karena mereka lebih memilih berfoto kemudian pilih pose yang paling bagus menurutnya lalu klik share untuk dipamerkan.

Para remaja karang taruna yang lebih memilih diam di kamar dengan gadget di tangan, asik dengan dunia Maya yang jelas tak nyata.

Perkumpulan yang sepi dari canda tawa sebab masing-masing sibuk menunduk dalam diam, hanyalah jemari mereka yang ramai sibuk menggulir sosmed dan berkomentar.

Rekreasi dan jalan-jalan yang terasa hampa karena hanya untuk berfoto-foto guna dipamerkan dengan caption "Quallity Time". Keindahan alam yang mulai "disalahgunakan" hanya sekadar untuk berfoto-foto dengan alasan mengabadikan kenangan.

Berkali-kali jepret lalu pilih yang bagus dan klik posting dengan hastag mengagumi keindahan alam padahal hanya sibuk dengan ponselnya. Jika dipikir, bukankah memandang alam dengan mata telanjang lebih menakjubkan karena pandangan kita tak terbatas pada "ruang atau layar"?

Demikian pengaruh perkembangan zaman. Tidak selalu buruk memang. Ada banyak kebaikan dan kelebihan yang bisa dimanfaatkan.

Kemajuan teknologi misalnya yang menciptakan pekerjaan atau profesi yang sebelumnya tak terpikirkan, "memaksakan" kreativitas yang terus terupgrade mengikuti perkembangan zaman.

Baca Juga: Aquarius, Ramalan Zodiak Kamu Hari ini Cintamu Sedang Naik Turun

Kemudahan yang dirasakan dalam jual beli dan keseharian. Mengabadikan momen dan kenangan.

Editor: Ipan Sopian

Tags

Terkini

Terpopuler